Awalnya Menolak, Kini Warga Papua Berebut Minta Rekam KTP-el
"Saya katakan rekam KTP tidak mengandung hal negatif. Akhirnya saya lakukan perekaman secara terbuka, semua bisa lihat sembari menjelaskan tidak ada isap darah waktu lakukan rekam iris mata," tutur Washinton sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari keterangan Puspen Kemendagri.
Untuk sementara, kata Washinton, sebutan KTP-el Ia ganti menjadi kartu bantu. "Sebab selama ini sebutan KTP berarti ada kesan negatif, di dalam ada chip/setan dan lain-lain. Saya ganti sebut kartu bantu karena bisa bantu dipakai di bank, rumah sakit, bandara, kuliah dan seterusnya," ungkap Washinton.
Walhasil, sambungnya, "Kini masyarakat membludak antusias mau berebut duluan minta dilayani.".
Kadis Washinton mengakui, masih sangat banyak kekurangan termasuk internal pegawai, kondisi kantor, keamanan, peralatan. "Tapi secara bertahap, kami benahi.".***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Pemerintahan, Nasional, DKI Jakarta, Papua, Papua Barat |