Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
15 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
12 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
22 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Awalnya Menolak, Kini Warga Papua Berebut Minta Rekam KTP-el

Awalnya Menolak, Kini Warga Papua Berebut Minta Rekam KTP-el
Warga antusias melakukan perekaman KTP-el di Paniai, Papua. (foto: ist./disdukcapil paniai)
Rabu, 27 April 2022 19:35 WIB
PANIAI - Kepala Dinas Dukcapil Paniai Washinton dalam siaran resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (27/4/2022) mengungkapkan, upaya persuasif pihaknya telah membuahkan hasil. Masyarakat yang sebelumnya menolak perekaman KTP-el karena anggapan rekam biometrik irish mata akan menghisap darah, kini antusias mendatangi Kantor Dinas Dukcapil Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.

"Saya katakan rekam KTP tidak mengandung hal negatif. Akhirnya saya lakukan perekaman secara terbuka, semua bisa lihat sembari menjelaskan tidak ada isap darah waktu lakukan rekam iris mata," tutur Washinton sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari keterangan Puspen Kemendagri.

Untuk sementara, kata Washinton, sebutan KTP-el Ia ganti menjadi kartu bantu. "Sebab selama ini sebutan KTP berarti ada kesan negatif, di dalam ada chip/setan dan lain-lain. Saya ganti sebut kartu bantu karena bisa bantu dipakai di bank, rumah sakit, bandara, kuliah dan seterusnya," ungkap Washinton.

Walhasil, sambungnya, "Kini masyarakat membludak antusias mau berebut duluan minta dilayani.".

Kadis Washinton mengakui, masih sangat banyak kekurangan termasuk internal pegawai, kondisi kantor, keamanan, peralatan. "Tapi secara bertahap, kami benahi.".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pemerintahan, Nasional, DKI Jakarta, Papua, Papua Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/