Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
12 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
12 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
3
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
11 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
11 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
10 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Awalnya Menolak, Kini Warga Papua Berebut Minta Rekam KTP-el

Awalnya Menolak, Kini Warga Papua Berebut Minta Rekam KTP-el
Warga antusias melakukan perekaman KTP-el di Paniai, Papua. (foto: ist./disdukcapil paniai)
Rabu, 27 April 2022 19:35 WIB
PANIAI - Kepala Dinas Dukcapil Paniai Washinton dalam siaran resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (27/4/2022) mengungkapkan, upaya persuasif pihaknya telah membuahkan hasil. Masyarakat yang sebelumnya menolak perekaman KTP-el karena anggapan rekam biometrik irish mata akan menghisap darah, kini antusias mendatangi Kantor Dinas Dukcapil Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.

"Saya katakan rekam KTP tidak mengandung hal negatif. Akhirnya saya lakukan perekaman secara terbuka, semua bisa lihat sembari menjelaskan tidak ada isap darah waktu lakukan rekam iris mata," tutur Washinton sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari keterangan Puspen Kemendagri.

Untuk sementara, kata Washinton, sebutan KTP-el Ia ganti menjadi kartu bantu. "Sebab selama ini sebutan KTP berarti ada kesan negatif, di dalam ada chip/setan dan lain-lain. Saya ganti sebut kartu bantu karena bisa bantu dipakai di bank, rumah sakit, bandara, kuliah dan seterusnya," ungkap Washinton.

Walhasil, sambungnya, "Kini masyarakat membludak antusias mau berebut duluan minta dilayani.".

Kadis Washinton mengakui, masih sangat banyak kekurangan termasuk internal pegawai, kondisi kantor, keamanan, peralatan. "Tapi secara bertahap, kami benahi.".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pemerintahan, Nasional, DKI Jakarta, Papua, Papua Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/