Anggota DPR RI Minta Dubes Singapura Jelaskan Kenapa UAS dan Rombongan Ditolak Masuk
"Pengusiran atau deportasi yang dialami UAS bukan perkara boleh masuk atau tidak, tetapi masalah keadilan dan kesetaraan dan masalah hubungan diplomatik negeri serumpun. Apalagi menurut informasi, UAS dideportasi dari Singapura dan diasingkan dalam sebuah ruangan sebelum dirinya dideportasi kembali ke Indonesia tanpa penjelasan apapun. Sementara anak istri dan lainnya dipisahkan di ruangan yang berbeda," ujar Guspardi sebagaimana dikutip GoNEWS.co.
Perihal ditolaknya UAS masuk Singapura ini, kata Guspardi, ramai diperbincangkan oleh netizen Indonesia di sejumlah forum. Masyarakat juga sudah banyak yang mention ke akun media sosial Kedutaaan Singapura untuk meminta penjelasan. Sementara UAS mengaku tidak memahami alasan dirinya beserta keluarga ditolak kedatangannya ke negara tersebut.
"Padahal, menurut UAS semua berkas-berkas administrasinya lengkap, seperti arrival card untuk masuk Singapura dan diyakininya tidak ada yang kurang," tutur Politisi PAN ini.
Legislator asal Sumatera Barat itu, mengakui dan memahami Singapura adalah negara yang memiliki aturan ketat. Hanya saja sebaiknya harus disampaikan aturan mana yang dilanggar UAS, sehingga tidak bisa masuk ke negara itu. Penjelasan Singapura penting agar tidak ada salah paham, yang bisa mengganggu hubungan kedua negara yang selama ini sangat harmonis.
UAS merupakan tokoh dan ulama besar yang di segabi di Indonesia dan dihormati banyak negara. Bahkan Negara Bureni Darussalam dan Malaysia sangat mengidolakan dan memberikan penghormatan tinggi terhadap beliau. "Namun sangat disayangkan diperlakukan dengan sangat tidak wajar oleh Singapura," tegas anggota komisi II DPR RI ini.
Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah Indonesia minta penjelasan kepada Dubes Singapura alasan deportasi terhadap alumni Al-Azhar Kairo itu. Perlakuan negeri jiran itu dirasa sangat berlebihan dan menimbulkan rasa tidak adil di hati rakyat Indonesia. Pemerintah Singapura mesti memberikan penjelasan yang detail atas insiden terhadap UAS bersama rombongan.
"Jangan sampai ada like and dislike atau alasan yang tidak mendasar serta praduga yang tidak jelas. Kita berharap tidak boleh ada lagi kasus serupa menimpa WNI di Singapura," pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Nasional, DKI Jakarta |