Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
2
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
8 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
9 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
9 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
5
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Olahraga
9 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
8 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Umum

Sering Nebeng Tidur di Warnet, Eks Loper Koran Ini Siap Pimpin PWI Riau

Sering Nebeng Tidur di Warnet, Eks Loper Koran Ini Siap Pimpin PWI Riau
Agustiar Nazaruddin bersama mantan Walikota Pekanbaru, Firdaus. (Foto: Istimewa)
Senin, 23 Mei 2022 14:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Para orang tua, sejak dulu selalu bilang, bahawa rezeki, nasib, jodoh sudah diatur sama Gusti Allah. Kata-kata itu bahkan masih berlaku hingga sekarang, bahwa nasib seseorang tidak bisa dilihat dari keturunan dan latar belakang.

Banyak kisah orang yang awalnya biasa menjadi sangat luar biasa. Sebut saja salahsatunya Dahlan Iskan, sejak muda ia dikenal gigih. Siapa sangka dimulai sebagai reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975 dan berlanjut menjadi wartawan majalah Tempo, akhirnya Dahlan Iskan menjadi bos besar di Jawa Pos Group dan pernah diangkat menjadi Menteri BUMN.

Kemudian ada juga kisah Chairul Tanjung. Siapa sangka bos besar Trans Corp itu juga memulai kariernya dengan bisnis kecil-kecilan sejak di bangku kuliah. Awalnya, ia berjualan untuk membiayai kuliahnya. Mulai dari jualan buku kuliah hingga berjualan kaos dan membuka jasa fotokopi. Selain berjualan buku dan kaos, Chairul Tanjung juga pernah membuka toko yang menjual alat kedokteran serta alat laboratorium.

Chairul Tanjung tidak hanya berhasil di sektor keuangan, namun juga mendirikan bisnis media. Ia pun mendirikan Trans TV. Pada Agustus 1998, salah satu stasiun televisi swasta Nasional ini mendapat izin siaran. Kemudian, pada 2006 perusahaannya berhasil mengakuisisi TV7 milik kompas Gramedia. Sejak saat itu, nama Trans TV berubah menjadi Trans7.

Lalu, Chairul Tanjung kemudian memisahkan perusahaannya di sektor media pada tahun 2013 dengan mendirikan Trans Media. Dan di tahun 2018 Trans Media melalui Trans7, Trans TV dan Trans Vision mendapat hak siaran Piala Dunia di negeri ini.

Masih banyak kisah-kisah serupa, ada pemulung yang akhirnya jadi pengusaha hingga pengusaha kayu yang bisa jadi Presiden. Selain nasib yang sudah digariskan Gusti Allah, ketekunan, keuletan serta kegigihan dalam menggapai mimpi adalah kunci.

Demikian juga yang dilakukan Agustiar Nazaruddin. Pria asal Kabupaten Siak, Riau ini sejak kecil sudah mengalami kehidupan yang penuh drama bak Drakor Korea. Singkat cerita, lulusan Universitas UIN Suska Riau ini, hijrah dari kota kecil Siak ke kota Pekanbaru Riau bertujuan untuk menimba ilmu sekaligus mengubah nasibnya.

Ia mengawali kariernya sebagai penjual koran di tahun dua ribuan. Setiap hari Ia menjajakan koran mulai dari rumah ke rumah hingga perempatan lampu merah di jalan protokol Kota Pekanbaru. Namun pendapatan berjualan koran tak mencukupi untuk biaya makan dan kuliahnya. Tak jarang, Agus sapaan akrabnya, 'nebeng' alias numpang tidur di salah satu warnet di Jalan KH A Dahlan Sukajadi, Pekanbaru.

Tak hanya nginap, Agus juga terkadang numpang makan disana. Seiring berjalanya waktu, Ia pun memberanikan diri melamar ke perusahaan koran terbesar di Riau saat itu, yakni Riaupos, dengan harapan nasibnya bisa berubah. Ia pun diterima sebagai sopir pengantar koran saat itu. Sudah mendapatkan gaji lumayan, Agus tak lupa dengan kawan-kawan sejawatnya yang masih pada nganggur dan nginap di Warnet legenda di Pekanbaru itu. Setiap habis terima uang gaji, Agus selalu menyisihkan rezekinya untuk membeli nasi padang atau nasi goreng untuk dimakan bersama rekan-rekanya itu.

Hingga terdengar kabar, Agus dipindahkan ke divisi lain. Ia sudah setingkat lebih makmur dengan jabatan baru dibagian percetakan. Keinginannya untuk merubah nasib begitu kuat, tak puas dengan jabatan baru, ia justeru memilih masuk lebih dalam ke perusahaan tersebut. Agus pun diterima sebagai wartawan di media tersebut, meskipun Ia ditempatkan di anak perusahaanya dengan brand koran baru. Ya Agus mulai berkarier sebagai wartawan di Koran kriminal milik Riau Pos.

kariernya terus melejit dan cita-citanya menjadi bagian keluarga besar Riaupos tercapai. Ia menjadi salahsatu wartawan andalan yang ditugaskan meliput kegiatan di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru. Kedekatanya dengan Walikota Firdaus dan pejabat teras di Pemko Pekanbaru, sukses mengantarkan si mantan loper koran ini menjadi orang nomor satu di PWI Kota Pekanbaru.

Agustiar terpilih menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pokja Kota Pekanbaru, dalam konferensi ke II PWI Pokja Pekanbaru, Sabtu (22/4/2017) di aula PWI Riau. Saat itu, Ia mengungguli rivalnya Faisal Sikumbang dengan selisih 12 suara. Dari hasil akhir perhitungan suara, Agustiar mengumpulkan 58 suara, sementara Faisal Sikumbang 43 suara.

Berdasarkan pengalamannya memimpin PWI Riau, Ia pun mendeklarasikan diri untuk maju dalam pertarungan sekandang melawan seniornya di Konferensi Provinsi (Konferprov) PWI Riau tahun 2022 ini. Agus mengklaim, bahwa dirinya telah mendapat dukungan dari Riau Pos Grup (RPG), tempat dirinya meniti karir sebagai seorang wartawan.

Hal ini disampaikan Agustiar melalui keterangan tertulis, Minggu (22/5/2022) kemarin. Dikatakan Agus, keinginan dirinya untuk maju sebagai Ketua PWI Riau didasari atas dukungan rekan seprofesi di 12 kabupaten/kota se-Riau. Menurut dia, dukungan tersebut sebagai amanah yang harus ia tunaikan. "Alhamdulillah sejak awal mendapat dukungan dari teman-teman seprofesi. Dari 12 kabupaten/kota. Terutama dari teman-teman wartawan generasi muda," ujar Agustiar.

Selain mendapat dukungan dari teman seprofesi, Agus juga mengklaim telah mendapat dukungan dari Riau Pos Grup yang memiliki banyak anak perusahaan. "Alhamdulillah, perusahaan (saya) memberi restu dan memastikan memberikan dukungan. Insya Allah ini akan menjadi penyemangat bagi saya untuk masuk kedalam bursa pencalonan ketua PWI Riau," imbuhnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/