Presidensi G20 Didorong pada Pemulihan dampak Pandemi dan Perdamaian Ukraina-Rusia
"Apalagi banyak pihak berharap G20 dapat memberikan solusi bagi persoalan yang tengah di hadapi dunia," kata Adriana sebagaimana dikutip GoNEWS.co di Jakarta.
Sebagai pemegang Presidensi 2022, kata Adriana, Indonesia harus meningkatkan soliditas negara-negara dalam forum tersebut supaya berkomitmen menciptakan stabilitas keamanan, ekonomi dan politik.
"Presidensi Indonesia sangat terdampak dengan konflik Russia-Ukraina. Namun isu-isu dalam G20 masih relevan untuk dibahas dan dicari solusinya secara bersama," kata Adriana.
Ia mengatakan, 20 negara dalam grup tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika seluruhnya bekerjasama akan sangat berpengaruh terhadap dunia.
"Setiap negara memiliki kemampuan berbeda yang perlu kerjasama untuk saling melengkapi," jelasnya.
Meskipun G20 tidak memiliki ikatan secara hukum atau non-legally binding, lanjut dia, tetapi dapat bekerja bersama-sama dengan didasarkan pada komitmen atau konsensus bersama. Untuk itu, Indonesia mesti mendorong lahirnya sebuah konsensus untuk G20 memulihkan atas dampak pandemi covid-19 dan menyudahi konflik Rusia-Ukraina.
"G20 dibawah Presidensi Indonesia perlu merancang tata kelola ekononomi global yang adil dan merata. Sehingga no one left behind dalam hal keuntungan ekonomi sesuai dengan potensi dan kemampuan ekonomi setiap negara," pungkasnya.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Nasional, Internasional, DKI Jakarta |