Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
20 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  DPR RI

Antisipasi Krisis Pangan, PKS Minta Anggaran Terintegrasi dengan Baik

Antisipasi Krisis Pangan, PKS Minta Anggaran Terintegrasi dengan Baik
Legislator PKS DPR RI Hermanto (kiri) usai rapat dengan pemerintah di Senayan, Jakarta, Senin, 27 Juni 2022. (foto: ist./dpr)
Selasa, 28 Juni 2022 12:16 WIB

JAKARTA - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dari Fraksi PKS Hermanto dalam rapat bersama pemerintah dan Bank Indonesia di Gedung DPR RI, Jakarta, kemarin, mengingatkan ancaman nyata akan terjadinya krisis pangan. Anggaran terkait antisipasi hal itu harus terintegrasi dengan baik.

"Saya pikir DPR dan menteri juga harus bertanggung jawab. Jadi, saya melihat dalam anggaran ini ada hal-hal yang berkaitan dengan mencegah krisis pangan ini perlu diintegrasikan sebaik mungkin," ujar Hermanto sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari siaran parlemen, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga: Anggota DPR Dorong Vaksinasi Hentikan Laju PMK

Baca Juga: Tangani Kasus Asabri hingga CPO, Masyarakat Dukung Anggaran Kejagung Ditambah

Ia menegaskan, implementasi kebijakan dalam mencegah terjadinya krisis tersebut harus dilakukan secara serius. Hal itu terjadi karena, pertama, adanya perubahan iklim yang tidak bisa dikendalikan. Kedua, terjadinya alih fungsi lahan. Ketiga, soal pembangunan infrastruktur irigasi yang perlu didukung sekuat mungkin.

"Juga termasuk produk pangan impor ini perlu kita kendalikan. Sehingga kita betul-betul mewujudkan kedaulatan pangan," tutup Hermanto.

Baca Juga: Anis Matta: Solusi Penyelesaian Krisis Ekonomi Saat ini Hanya Bisa Dipecahkan Secara Militer

Baca Juga: Ketemu PM India Narendra Modi, Jokowi Bahas Penguatan Kerjasama Pangan

Diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya menjelaskan ancaman Krisis pangan yang disebabkan perang antara Rusia dan Ukraina menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah negara tak terkecuali Indonesia. Dalam KTT BRICS High Level Dialogue on Global Development, Presiden Jokowi mengatakan dunia saat ini tak hanya dihadapkan pada tantangan dari sisi pangan, melainkan juga dari sisi stabilitas keuangan.

Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini diperkirakan turun 1 persen menjadi 2,6 persen. Sementara itu, tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG's juga diyakini akan semakin tertunda secara signifikan. "Kita harus bertindak sekarang agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang," kata Jokowi.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/