Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
11 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
7 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
7 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  Olahraga

Melihat Cabor Muaythai dari Sudut Pandang Kepemimpinan

Melihat Cabor Muaythai dari Sudut Pandang Kepemimpinan
Muaythai (Istimewa)
Kamis, 30 Juni 2022 15:59 WIB
Penulis: Azhari Nasution
OLAHRAGA dan Kepemimpinan merupakan topik yang sangat menarik untuk diwacanakan demi membenahi keolahragaan di Indonesia. Kita punya banyak pengamat olahraga di Negeri ini yang sudah sering memberikan buah pikiran dalam bentuk pendapat dan saran berupa sebuah karya ilmiah (hasil riset), tulisan atau opini dan lain-lain demi perbaikan olahraga di Indonesia. Namun, jarang sekali kita menemukan pengamat yang menyoroti faktor kepemimpinan dalam memperbaiki keolahragaan di Negara Kesatuan Republik Indinesia.

Ketika kita membaca salah satu jurnal milik Joko Purnomo (2016), ia menyatakan bahwa terdapat lima aspek yang harus menjadi perhatian. Yakni, administrasi, organisasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya. Tentunya ini menjadi bagian terpenting dalam mengejar apa yang menjadi mimpi Bersama, mimpi orang-orang yang berpikir dan bertindak untuk sebuah perubahan yang dicita-citakan bersama.

Dari konsep manajeman dan kepemimpinan terlihat jelas bahwa kepemimpinan menjadi hal yang penting dalam meraih sebuah kinerja atau prestasi tentunya dengan tatakelola organisasi yang transparansi dan akuntabel. Ada banyak definisi kepemimpinan yang bisa kita temui di berbagai tulisan, hampir sebanyak jumlah orang yang ikut mendefinisikan itu. Kepemimpinan adalah proses di mana individu memengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama (Northouse, 2013).

Sementara itu, dalam fungsi manajeman saat ini pemimpinan merupakan salah satu fungsi untuk menjalankan proses aktivitas atau tindakan mengarahkan dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok anggota organisasi, agar tujuan organisasi tercapai secara efisien dan efektif.

Pemimpin adalah ahli strategi yang menetapkan tujuan organisasi, riset tentang kepemimpinan belum dapat mengungkapkan satu sifatpun yang dimiliki oleh pemimpin yang berhasil, melainkan menemukan sejumlah ciri umum yang mereka miliki (Joko, 2016).

Permasalahan yang terjadi tentang kepemimpinan dalam semua dunia organisasi keolahragaan tentunya hanya persoalan egoisme, untuk prestasi olahraga Indonesia tentunya kita butuh pemimpin yang punya kemampuan memimpin diri sendiri/self leadership. Self leadership pada intinya adalah kemampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu (Syafii Antonio, 2015:98).

Setelah para pemimpin olahraga Indonesia sudah dapat menerapkan self leadership, maka selanjutnya adalah bagaimana menciptakan karakter yang kuat bagi pemimpin olahraga di Indonesia. Dalam bukunya “Champion Stories“ yang ditulis oleh Indonesian People Championship bersama Mark Plus Institute of Marketing mengatakan bahwa karakter sama dengan sikap.

Dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa untuk menjadi pemimpin yang sukses harus memiliki tiga komponen : Excellence, Professionalism dan Ethics. Soal Excellece dan Profesionalism orang-orang yang saat ini mengabdi di Pengurus Besar atau Pengurus Pusat induk organisasi olahraga tidak bisa diragukan, karena rata-rata memiliki latar belakang profesi yang baik, namun hal yang masih menjadi problematika adalah soal etik.

Pada dasarnya, etika adalah prinsip-prinsip yang menjelaskan perilaku itu benar atau salah sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Ruang lingkup etika sangat luas, bila melihat 6 Pillars of Character dari Josephson Institute of Ethics yang di dalamya ada Kejujuran dan Integritas, Respect (memperlakukan orang dengan hormat), Responsibility, Keadilan, Caring, dan untuk keparipurnaan etika kita maka harus ada Citizenship.

Sebagai orang yang dipercayakan memimpin harus punya kemampuan mengelola hawa nafsu (Self leadership), hanya ada dua pilihan “Kita yang memimpin nafsu Kita sendiri, atau nafsu itu yang akan memimpin keseluruhan diri Kita ?”

Apa yang terjadi saat ini dalam kepemimpinan olahraga di Indonesia seperti permasalahan keegoisan yang menyebabkan dualisme kepemimpinan yang terjadi di organisasi olahraga seperti PB ISSI. Kemudian, Kempo dan PTMSI yang masih berlangsung.

Dan, saat ini sudah kelihatan PB. Muaythai setelah berakhir kepengurusan periode 2017-2022 dan muncul berbagai isu hangat mengenai cabang olahraga (cabor) asal Thailand yang kini jadi cabor sexy setelah PON XX 20221 Papua. Para pemimpin olahraga masih belum bisa mengelola hawa nafsu. Karena sangat terlihat jelas dari contoh di atas bagaimana seorang pemimpin yang sudah dikuasai hawa nafsu, maka mereka tidak dapat mengendalikan diri sendiri.

Saat ini hampir masuk 1 dekade organisasi olahraga Muaythai yang di bawah dari Negeri Gajah Putih Thailand, dibentuk di Indonesia pada bulan Desember 2012 lalu. Dan kini sudah mencapai usia 9 tahun 6 bulan.

GoNews Pertandingan Muaythai (Istimew
Pertandingan Muaythai (Istimewa)

Dari usia yang masih cukup dini tentunya masih perlu banyak hal yang harus dibenahi terutama dari sisi tata kelola organisasi, namun usia dini bukan suatu alasan yang mendasar untuk memaklumi setiap celah kesalahan yang sengaja ataupun tidak dari pimpinan organisasi bela diri Thailand ini. Pasalnya, cabor ini sudah dua kali dipimpin oleh Purnawiran Jenderal di Kepolisian, yaitu Komjen Pol (Purn) I Made Mangku Pastika dan Irjen Pol (Purn) Drs. Syafrudin,

Dua Jenderal yang pernah memimpin ini didukung dengan komposisi kepengurusan yang kompeten dan punya pengalaman di dunia olahraga bela diri lainnya seperti Karate, Wusu, Taekwondo dan lain sebagainya.

Kondisi Pengurus Besar Muaythai Indonesia yang saat ini menjadi sorotan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), karena diduga ada yang salah dengan organisasi olahraga Tradisional Thailand ini, kemudian nantinya berdampak kepada prestasi atlit di tingkat Nasional maupun di Dunia Internasional.

Permasalahan cabor Muaythai bisa dilihat dari beberapa aspek, diantaranya aspek tatakelola organisasi yang dinilai kurang memiliki prinsip transparansi dan akuntabilitas, tentunya ini merupakan pendapat publik yang selama ini menjadi bagian dari Muaythai Indonesia, mulai dari tingkat camp (klub), Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pengurus Besar.

Dari pertemuan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Daerah Republik Indoonesia (DPD RI), Kemenpora RI, KONI Pusat dan beberapa perwakilan Muaythai Provinsi pada hari kamis 14 April 2022. Pertemuan yang diadakan di ruang rapat Ketua DPD RI, AA La Nyala Mahmud Mattalitti itu membahas kiprah dan prestasi olahraga Muaythai di Indonesia. Mereka juga menyoroti problematika yang terjadi di internal PB Muaythai Indonesia.

Pada pertemuan itu, Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, mengaku tak bermaksud menjegal cabor Muaythai pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Marciano tidak ingin cabor Muaythai bermasalah, makanya ia pernah meminta agar PB MI menyelesaikan masalah hukum baru bisa membuat Musyawarah Nasional (Munas).

Memang setelah PON XX kemarin beberapa atlit yang pernah menjadi bagian terpenting dari tim Indonesia di SEA Games Malaysia dan Philipine melaporkan Ketua Umum PB MI ke KONI Pusat dan Kemenpora hingga ke Puspom AD. Bahkan menjelang Munas yang dilakukan sebelum masa kepengurusan 2017-2022 itu berakhir, berbagai persoalan kepemimpinan ketua umum PB MI muncul di publik yang menjadi alasan KONI Pusat meminta penundaan Munas yang berdampak ke beberapa event penting seperti PON dan SEA Games. Seperti kata ketua umum KONI Pusat "Sepanjang urusan internal organisasi ini dapat diselesaikan, maka cabor Muaythai diperkenankan untuk dipertandingkan kembali."

Dalam pertemuan yang berharga bagi perwakilan Pengprov MI yang hadir itu, Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, selaku Dewan Pembina PB Muaythai 2017-2022, mengaku tak pernah mendapat laporan mengenai kegiatan yang dilakukan jajaran pengurus. "Saya tidak pernah mendapat laporan apapun mengenai perkembangan Muaythai," tegasnya. Ia berharap pengurus PB Muaythai mau mengubah diri dan memperhatikan kesejahteraan serta nasib atlet.

Senator asal Jawa Timur itu mendukung penuh agar organisasi Muaythai ini dapat terus berkiprah mendapatkan prestasi, baik di kancah nasional maupun internasional. "Saya terus mendukung agar olahraga Muaythai ini dapat terus meraih prestasi. Muaythai ini adalah olahraga yang saat ini telah menjadi kegemaran masyarakat. Saya berharap segala persoalan yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik dan dalam tempo secepatnya,”.

Dari berbagai persoalan yang menimpa organisasi cabor yang membina anak bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa kita di dunia internasional, perlu kiranya memperhatikan 6 Pillars of Character dari Josephson Institute of Ethics, terutama menyangkut dengan Etika. Maka harapan kami semoga ada kepemimpinan transformasional yang dimana merupakan proses keterlibatan orang lain, dan menciptakan hubungan yang meningkatkan motivasi dan moralitas dalam diri pemimimpin dan pengikut.

Kepemimpinan transformasional yang murni adalah kepemimpinan yang bersifat sosial dan peduli dengan kebaikan bersama. Maksud dari bersifat sosial adalah para pemimpin transformasional akan mengalahkan kepentingan mereka sendiri demi kebaikan orang lain (Howell & Avolio, 1993).

Penulis: Zen Lelangwayang, S.Pd (Pengurus PB MI periode 2017-2022). ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/