Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
14 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
14 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
14 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Begini Cara Aman Konsumsi Daging Kurban di Tengah Wabah PMK

Begini Cara Aman Konsumsi Daging Kurban di Tengah Wabah PMK
Ilustrasi Daging Kurban. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 02 Juli 2022 21:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan jelang lebaran Idul Adha harus diwaspadai bersama, meskipun wabah PMK tidak menular kepada manusia. Hal ini diungkapkan, Drh. Henryetha Ika Riestanti saat menjadi pembicara 'Cara Aman Mengkonsumsi Daging Kurban di saat Wabah PMK' yang digelar di DPD Partai Golkar Sidoarjo, Sabtu (2/7/2022).

Menurut Drh. Etha, sapaan akrab Henryetha Ika Riestanti, saat ini wabah PMK di Jatim memang meningkat, bahkan Kabupaten Sidoarjo pada awal penyebaran PMK menjadi Kabupaten di Jawa Timur tertinggi terkait kasus penyebaran PMK.

"Masyarakat yang akan membeli hewan kurban harus waspada. Ada cara-cara mengetahui hewan tersebut terjangkit PMK atau tidak," kata Etha kepada TIMES Indonesia.
Etha mengungkapkan jika untuk mengetahuinya, masyarakat harus lakukan beberapa hal diantaranya, melihat fisik hewan terutama di bagiam mulut dan lidah serta bagian kaki, kukunya.

"Jika ada benjolan semacam melepuh berisi cairan di mulut hewan tersebut, maka itu adalah virusnya (PMK red). Dibagian lidahnya juga terlihat seperti mengelupas. Dibagian kaki, tepatnya dikukunya ada lesi atau semacam koreng (bintik bintik gatal red) berarti hewab tersebut terserang PMK, maka saya sarankan jangan dibeli," ungkapnya.

Drh. Etha juga menambahkan, selain hal tersebut masyarakat juga harus jeli. Jika hewan itu mengeluarkan air liur terus, maka patut diduga hewan tersebut terindikasi tidak sehat. Tak hanya itu, jika dari kandang hewan maka pertama yang harus dilakukan adalah menyendirikan pakaian untuk segera direndam, kemudian langsung membersihkan tubuh dengan cara mandi.

"Setelah melihat hewan kurban di kandang, pulang ke rumah harus langsung bersih-bersih tubuh. Dan pakaian direndam menggunakan deterjen," imbuh Wakil sekretaris Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Sidoarjo ini.

Ditanya terkait cara aman mengonsumsi daging kurban di tengah kekhawatiran wabah PMK, Ika memaparkan jika masyarakat harus memastikan mengolah daging dengan benar, dalam waktu dan suhu yang tepat.

"Daging kurban yang didapatkan jangan langsung dimasak seperti di sate atau dibakar. Pertama didihkan air dulu kemudian rebus daging hingga suhu dalam daging minimal 70 derajat Celcius selama 30 menit. Setelah itu buang airnya, dan setelahnya daging bisa diolah atau dimasak," paparnya.

Etha menyarankan agar masyarakat menghindari dan sebisa mungkin tidak mengonsumsi bagian kaki, bibir, dan lidah sapi, kemudian saat proses pemotongan hewan sebisa mungkin didampingi petugas medis. "Bagian kaki, bibir, lidah sapi sebisa mungkin jangan di konsumsi. Kemudian saat proses pemotongan hewan nanti warga bisa meminta pendampingan petugas medis," pesan salah satu Anggota Bapilu Partai Golkar Sidoarjo ini.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/