Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
21 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
7 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Nasional

Soal Investasi, Pakar: Jepang lebih Berkomitmen dari China

Soal Investasi, Pakar: Jepang lebih Berkomitmen dari China
Ilustrasi komitmen. (gambar: ist. via/onthegrindnet)
Jum'at, 29 Juli 2022 19:41 WIB
JAKARTA - Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi dalam suatu pernyataannya, Jumat (29/7/2022) mengatakan, realisasi dari komitmen investasi Jepang bergantung pada kesigapan pemerintah dalam kinerja birokrasi. Ia mencatat, 70% dari komitmen investasi Jepang berhasil diwujudkan.

"Jepang itu secara rerata kalau kita bicara komitmen investasi dari 10 komitmen investasi, dia itu realisasi 70%-nya. Jadi 7 dari 10. Artinya selama ini, hubungan kita dan Jepang dalam konteks investasi tidak mengalami permasalahan realisasi yang mandek," kata Fithra Faisal kepada GoNEWS.co di Jakarta.

Justru, sambung Faisal, masalah realisasi terjadi pada investasi dari China. Faisal mengungkapkan realisasi investasi China hanya sekitar 30%. Indonesia perlu berupaya lebih untuk mewujudkan komitmen investasi dari China tersebut.

"Yang jadi masalah justru dengan China. China itu kalau kita ambil flashback ke beberapa tahun ke belakang, itu dari 10 mungkin cuma 3 yang terealisasi. PR-nya bukan dengan Jepang. PR-nya dengan China bagaimana kemudian bisa menaikkan persentase realisasi investasinya," ungkapnya.

Dikatakan, hal yang patut dilakukan Indonesia saat ini adalah memperbesar persentase realisasi investasi Jepang. "Jepang sebagai partner yang tradisional tentunya juga perlu untuk digaet komitmennya agar realisasinya lebih tinggi lagi," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa investasi terbesar yakni dari Mitsubishi Motors Corporation.

"Sampai saat ini, MMC telah menginvestasikan Rp11,3 triliun hingga akhir 2021 untuk seluruh pabrik MMC di Indonesia. Targetnya, MMC akan menginvestasikan sekitar Rp10 triliun mulai 2022 hingga 2025," kata Menko Airlangga.

Selain itu, ada pula komitmen dari Toyota Motor Corporation (TMC) dalam lima tahun ke depan (2022-2026) untuk menambah investasi sebesar Rp27,1 triliun.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/