Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
18 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
15 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
14 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Terapkan ESG, Hingga Akhir Kuartal II 2022, Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp657,1 Triliun

Terapkan ESG, Hingga Akhir Kuartal II 2022, Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp657,1 Triliun
Jum'at, 05 Agustus 2022 18:24 WIB
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI semakin kuat menerapkan prinsip ESG atau Environmental (lingkungan), Social (sosial) dan Governance (tata kelola yang baik), khususnya dalam menjaga kinerja fundamental. Hal itu tercermin dari konsistensi pertumbuhan kredit berkelanjutan dan pembiayaan hijau yang dibukukan perseroan.

Pada acara Diskusi Taman BRI yang diselenggarakan oleh BRI Research Institute dan mengambil tema “Green Financing dan Komitmen Pengurangan Emisi”, SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi menjelaskan bahwa kredit berkelanjutan BRI hingga akhir Kuartal II-2022 telah mencapai Rp.657,1 triliun atau setara dengan 65,5% dari total portofolio. Adapun dari jumlah tersebut, Rp.74,7 triliun diantaranya disalurkan kepada pembiayaan hijau. “Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan akhir kuartal I-2022,” ujarnya.

Seperti diketahui, pada kuartal I-2022 kredit berkelanjutan BRI tercatat mencapai sebesar Rp639,9 triliun atau setara dengan 65,5% dari total portofolio, dengan pembiayaan hijau sebesar Rp71,5 triliun. Sementara pada akhir 2021, kredit berkelanjutan yang dibukukan BRI mencapai Rp617,8 triliun sekitar 65,5% dari total portofolio, dengan pembiayaan hijau mencapai Rp66 triliun.

Royadi melanjutkan, pertumbuhan tersebut menjadi salah satu indikator implementasi prinsip ESG dalam kinerja BRI. Perseroan pun senantiasa aktif mengikuti rating MSCI, SUSTAINALYTICS, Dow Jones, S&P Global sebagai bagian dari continuous improvement penerapan ESG dan sustainability. Hal ini juga sesuai dengan POJK Nomor 51/POJK.03.2017.

Dari sisi wholesale funding yang diterbitkan oleh treasury BRI juga mengalami peningkatan. Komposisi wholesale funding yang berbasis ESG sebesar 9% pada 2021, tumbuh pesat mencapai 49,7% hingga akhir semester I-2022. Wholesale funding merupakan nondana pihak ketiga (DPK) sebagai alternatif pemulihan likuiditas dan potensi diversifikasi funding berbasis ESG. BRI pun optimistis mampu mencapai target wholesale funding hingga lebih dari 50% pada 2024.

Penguatan penerapan prinsip ESG oleh BRI tersebut memiliki alasan kuat. Hal ini berkaitan dengan tren investasi global yang lebih peduli terhadap peningkatan kualitas sosial melalui tata kelola perusahaan yang baik. Dengan demikian, BRI sebagai BUMN dengan reputasi global akan terus berkomitmen menganut principle of responsible investment untuk keberlanjutan bisnis yang lebih baik.

Disamping itu, juga diketahui pada bulan Juni 2022 lalu, BRI telah menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I Bank BRI yang menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun, dengan jumlah emisi tahap I di tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun. Penerbitan yang dilakukan BRI tersebut berhasil diserap seluruhnya oleh pasar, bahkan oversubscribed 4,4 kali.

Hasil penghimpunan dana tersebut akan dialokasikan paling sedikit 70 persen untuk kegiatan usaha atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) yang baru, sedang berjalan, atau telah selesai sesuai dengan kerangka kerja obligasi. ***

Editor:Muslikhin Effendi
Kategori:Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/