Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
15 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
15 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
13 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
14 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Politik

Tolak Harga BBM Naik, Mulyanto Sebut Pemerintah Mestinya Tempuh Opsi Ini

Tolak Harga BBM Naik, Mulyanto Sebut Pemerintah Mestinya Tempuh Opsi Ini
Ilustrasi SPBU. (Foto: Kumparan)
Selasa, 30 Agustus 2022 20:56 WIB

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Fraksi PKS Mulyanto menilai pemerintah seharusnya mengambil opsi pembatasan dan pengawasan ketat atas distribusi BBM bersubsidi ketimbang menaikkan harga.

Sebab, pengetatan distribusi BBM bersubsidi minim risiko ekonomi dan sosial ketimbang kenaikan harga. Menurutnya, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi tidak ada artinya jika tetap membiarkan mobil mewah menikmatinya.

"Jika harga naik, pemerintah membiarkan penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran. Orang miskin bertambah bebannya, sementara orang kaya tetap menikmati BBM bersubsidi. Ini makin tidak adil," ujar Mulyanto.

Mulyanti mengibaratkan ekonomi Indonesia adalah orang yang baru pulih sakit. Artinya, belum cukup kuat untuk bangkit atau seperti orang baru pulih sakit harus banyak istirahat, relaksasi, dan makan makanan lunak. "Jangan langsung digas makan sate kambing atau bebek bakar dengan sambal korek. Bisa ambruk lagi," ungkapnya.

Selain pengetatan subsidi, pemerintah perlu mengkombinasikan pengawasan yang ketat, sehingga efisiensi penggunaan BBM bersubsidi akan semakin maksimal.

Mulyanto menambahkan pemerintah juga harus mengimbangi program BLT dengan upaya untuk menahan laju inflasi serta upaya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi. "PKS menolak opsi kenaikan harga BBM bersubsidi dan mendesak pemerintah untuk melaksanakan kebijakan pembatasaan dan pengawasan distribusi BBM bersubsidi,"tega Mulyanto.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/