Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
14 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
12 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
10 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
13 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  Politik

Komisi VII DPR RI Minta Produksi Baterai Pertama IBC Harus Fokus Pada Pasar Ekspor

Komisi VII DPR RI Minta Produksi Baterai Pertama IBC Harus Fokus Pada Pasar Ekspor
Ilustrasi Baterai Kendaraan Listrik atau Electric Vehicle (EV). (Foto: Istimewa)
Selasa, 20 September 2022 16:28 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Komisi VII DPR RI mendesak Direktur MIND ID dan Dirut PT Antam termasuk Dirut Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk menyusun road map pengembangan Baterai Kendaraan Listrik atau Electric Vehicle (EV) yang lebih terukur dengan menyusun target prioritas yang ingin dicapai.

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komodo VII DPR bersama Dirut MIND dan Dirut Antam di Gedung Nusantara I Parlemen Senayan, Senin, (19/9/2022).

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengatakan bahwa untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama.

"Artinya, ekosistem kita dalam negeri harus siap. Ini tentu pekerjaan bersama bagaimana strateginya," tutu Mukhtarudin saat dihubungi Wartawan.

Dalam RDP tersebut Komisi VII DPR RI juga mendesak agar skema kerjasama dengan pihak asing seperti pihak asing seperti PT Ningbo Contemporary Btrunp Lygend Co, Ltd (CBL) dan LG Energy Solution (LGES) dalam pengembangan proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi.

Skema tersebut penting harus dikaji secara mendalam agar tidak merugikan BUMN pertambangan tanah air.

Selain itu, Komisi VII juga meminta agar konsep pengembangan IBC tidak berfokus pada produksi baterai kendaraan listrik untuk pemenuhan di dalam negeri tetapi juga diperuntukkan untuk pasar ekspor.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini bilang pasar luar negeri dalam hal ini menginginkan produk baterai kendaraan listrik yang berkualitas.

"Oleh karena itu, yang menjadi konsen dari IBC yaitu dalam memproduksi baterai ya. Karena selain akan dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, yang penting juga harus diekspor," pungkas Mukhtarudin.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/