Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
24 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
2
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
3
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
4 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
4
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
1 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Gelar Rakerda di Garut, IA-ITB Jabar Siap Kolaborasi Bangkitkan Ekonomi Pasca Pandemi dan Ancaman Inflasi

Gelar Rakerda di Garut, IA-ITB Jabar Siap Kolaborasi Bangkitkan Ekonomi Pasca Pandemi dan Ancaman Inflasi
Ilustrasi kebangkitan ekonomi pasca Pandemi Covid-19. (Foto: Tempo)
Jum'at, 30 September 2022 13:14 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BANDUNG - Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sampai dengan Triwulan III 2022 masih tumbuh positif, di tengah kenaikan harga BBM pada awal September 2022. Plt Kepala Kantor Wilayah DJPb Jabar, Arif Wibawa mengatakan, kinerja APBN Regional Jawa Barat Agustus 2022 mengalami surplus, ditopang kinerja berbagai sektor salah satunya dari sisi pendapatan.

"Kinerja pendapatan terus tumbuh dengan baik sebesar 41,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Pemulihan ekonomi akan terus berlangsung di tengah kondisi ekonomi global yang masih menghadapi berbagai tekanan dan ketidakpastian," ujar Arif Wibawa, di Kota Bandung, Kamis (29/9/2022) kemarin.

Adapun realisasi pendapatan Negara di Jawa Barat hingga akhir Agustus 2022, kata dia, tercatat sebesar Rp 95,63 triliun atau 73,87 persen dari target APBN tahun 2022. Capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 27,86 triliun dari periode yang sama tahun lalu, melanjutkan tren kinerja positif yang terjadi pada Juli 2022.

Komponen Pendapatan Negara terbesar bersumber dari penerimaan perpajakan. Pendapatan sektor perpajakan sampai dengan Agustus 2022, tercatat sebesar Rp 92,06 triliun atau 73,59 persen dari target APBN. Sedangkan dari sektor penerimaan negara bukan pajak, realisasi pendapatannya mencapai Rp 3,58 triliun atau 81,78 persen dari target 2022.

Sementara realisasi Belanja Negara di Jawa Barat hingga akhir Agustus 2022, tercatat sebesar Rp 69,05 triliun atau 61,93 persen dari target APBN lebih baik dari tahun 2021 yang mencapai 60,07 persen.

Meski demikian, pergerakan ekonomi di Provinsi Jawa Barat harus lebih ditingkatkan. Pasalnya, Inflasi Indonesia diperkirakan akan melonjak pada Oktober 2022 sebagai imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi. Konsensus Pasar dari 14 institusi memperkirakan inflasi bulan Oktober akan menembus 1,20% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Jika ramalan ini benar maka ini akan menjadi inflasi tertinggi sejak Desember 2014 atau dalam 93 bulan atau nyaris 8 tahun. Sebagai catatan, tingginya inflasi pada Desember 2014 juga disebabkan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM Subsidi yang dilakukan pada November 2014. Hasil polling juga memperkirakan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) akan menembus 5,98% atau tertinggi sejak Oktober 2015 atau tujuh tahun terakhir.

Demikian diutarakan Ketua IA-ITB Jabar, Jalu Priambodo kepada GoNews.co, melalui keterangan persnya, Jumat (30/9/2022) di Jakarta. "Sebagai wujud nyata kolaborasi kami dengan Pemerintah dalam mewujudkan bangkitnya ekonomi Jawa Barat, Pengurus Daerah Ikatan Alumni ITB Jawa Barat (IA-ITB Jabar) 2021-2025 akan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tahun 2022," ujarnya.

Rakerda ini kata Jalu juga akan dihadiri oleh 7 komunitas alumni ITB tingkat Kabupaten/Kota mulai dari Bekasi sampai Kuningan. "Rakerda akan kita laksanakan di Garut pada tanggal 1-2 Oktober 2022. Dia berharap, dalam Rakerda tersebut akan dihasilkan beberapa keputusan positif untuk membangkitkan ekonomi pasca Pandemi dan dalam menghadapi ancaman inflasi. "Sikap proaktif masyarakat sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan negeri pasca pandemi global Covid-19. IA-ITB Jabar sebagai bagian dari society yang beberapa anggotanya juga terkena dampak akibat pandemi ini, sangat siap bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Daerah, maupun pihak swasta," tegasnya.

Pandemi yang melanda selama 2 tahun terakhir ini menurutnya, telah menjadi tantangan bagi seluruh masyarakat dunia. Segala sektor kehidupan terdampak pandemi ini, mulai dari sektor pariwisata, ekonomi, pendidikan dan sektor lainnya. Kerjasama dari berbagai sektor kata Jalu, adalah solusi untuk menggerakkan roda perekonomian di Jawa Barat.

"Salah satu tujuan kami menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah dengan tema Alumni ITB sebagai Mitra Pembangunan Ekonomi Jawa Barat ini, selain merupakan amanat AD/ART Ikatan Alumni, juga sebagai ikhtiar dari seluruh alumni ITB di Jawa Barat untuk berkoordinasi menyusun program yang sekiranya dapat membantu Pemerintah demi tercapainya ekonomi yang inklusif yang diharapkan menjadi monumen kebangkitan perekonomian Jawa Barat," tukasnya.

Kegiatan Rakerda IA-ITB Jawa Barat ini nantinya juga didukung Kementrian Koperasi dan Usaha Kenil Menengah RI, DPR RI, dan sejumlah lembaga BUMN seperti Dirgantara Indonesia, Haleyora Powerindo, Artha Daya Coalindo, dan Indonesia Power. Kemudian dari Pemerintah Daerah didukung Sekretaris Daerah Jabar, DPRD Jabar, dan BUMD seperti Agronesia dan Migas Utama Jabar, private sectors, media nasional dan lokal, serta Kantor Kealumnian ITB.

"Ketua Umum Pengurus Pusat IA-ITB, Gembong Primadjaja, dipastikan akan turut hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan Rakerda perdana," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/