Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
23 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
3
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
4
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
23 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
5
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
23 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
6
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Home  /  Berita  /  Nasional

Lingkar Madani Nilai Tawar-Menawar Parpol Hal Normal

Lingkar Madani Nilai Tawar-Menawar Parpol Hal Normal
Ilustrasi koalisi. (gambar: ist. via tcpaworldcom)
Jum'at, 30 September 2022 19:17 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan kepada wartawan, Jumat (30/9/2022), sebelum didapat keuntungan politik yang diharapkan maka proses tawar-menawar antar partai politik (Parpol) akan jalan terus, termasuk gertak akan keluar dari koalisi.

"Ya ini tawar-menawar karena persoalan di sana. Kalau satu partai mangkat, keluar maka akan berat dengan yang lain. Sehingga tiap partai di sini punya posisi yang kuat. Karena itu setiap partai belum bisa menyatakan buru-buru untuk bergabung dengan partai A, B selama belum jelas keuntungan politik yang mereka dapatkan dari koalisi itu," tegas Ray sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

Baca Juga: KIB Diyakini Terbuka hingga Agustus 2023 

Baca Juga: Kandidasi Capres-Cawapres Dinilai jadi Ujian Kohesi KIB 

Kabar yang beredar saat ini, Partai Persatuan Pembangunan akan mengevaluasi keberadaan mereka di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada Mukernas mendatang. Sementara itu PKS mengatakan, mereka didekati Partai Golkar, meski masih terus mematangkan komunikasi dengan Nasdem dan Partai Demokrat.

Pemberitaan menyebut, keberadaan PPP di KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) dipertanyakan ketika partai berlambang Ka'bah itu memiliki Ketua Umum baru, Mardiono. Sementara Mardiono sempat mengatakan PPP masih akan berada di KIB namun Wakil Ketua Umum PPP Asrul Sani mengisyaratkan nasib PPP di KIB akan diputuskan dalam Mukernas.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/