Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
24 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Update Terbaru, Korban Kerusuhan Kanjuruhan Capai 187 Orang

Update Terbaru, Korban Kerusuhan Kanjuruhan Capai 187 Orang
Detik-detik kericuhan suporter Aremania. (Foto: Antara)
Minggu, 02 Oktober 2022 14:22 WIB

JAKARTA - Korban jiwa akibat kerusuhan di stadion Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya bertambah menjadi 182 orang.

Kabar itu disampaikan Arema Indonesia melalui cuitan di akun twitter resmi @AremaFC. "Data terkumpul korban jiwa mencapai 187 orang," tulis Arema Indonesia pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Sebelumnya, jumlah korban jiwa dilaporkan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta yaitu sebanyak 127 orang tewas dengan 183 korban lainnya. Angka 182 itu masih terus bertambah karena proses rekapitulasi dan verifikasi korban masih dilakukan.

"Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah," tulis sang Arema FC masih dalam satu cuitan sebelumnya.

Seperti yang diketahui, kerusuhan besar terjadi di lapangan Kanjuruhan setelah pertandingan antara Arema vs Persebaya usai pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Kerusuhan itu bermula ketika Persebaya memenangkan laga 3-2 atas Arema sebagai tuan rumah. Karena kekalahan itu, suporter Arema sebagai tuan rumah merasa kecewa.

GoNews Data korban sementara. (Foto:
Data korban sementara. (Foto: Aremania)

Pertandingan antara Arema dan Persebaya itu awalnya berlangsung lancar. Namun, setelah laga berakhir banyak pendukung Arema yang kecewa sehingga beberapa dari mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Para pendukung juga melakukan aksi melempar barang-barang dari tribun ke arah lapangan. Dilihat dari beberapa video saat kejadian yang beredar, para pemain Persebaya nampak lari meninggalkan lapangan karena situasi saat itu yang sudah tidak kondusif. Petugas keamanan saat itu dengan cepat melakukan upaya pencegahan dan melakukan pengalihan agar para pendukung tidak turun ke lapangan dan mengejar para pemain.

Beberapa petugas keamanan terlihat mengejar dan menangkap para suporter yang berada di lapangan. Sayangnya, kemarahan suporter semakin tak terkendali sehingga kondisi dan situasi di stadion itu sudah sangat tidak kondusif. Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk meredakan situasi.

Tapi masalahnya, gas air mata itu mengarah ke tribun penonton yang saat itu masih penuh dengan para suporter. Para penonton berupaya untuk menghindari tembakan gas air mata itu. Sayangnya, kapasitas stadion yang overload membuat para suporter dan penonton tidak dapat keluar stadion dengan cepat.

Pasalnya, kapasitas stadion yang seharusnya hanya dapat menampung 30 ribu orang itu diisi oleh lebih dari 47 ribu penonton. Selain itu, akses keluar masuk untuk penonton juga minim karena tempat parkir yang penuh dan penutupan pintu keluar stadion ke arah parkiran yang digunakan untuk mobil rantis pemain dan ofisial.


Akibatnya, saat gas air mata ditembakan para penonton berdesak-desakan hingga harus menginjak-injak penonton lain untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Banyaknya korban berjatuhan diduga karena sulit bernafas sehingga mengalami sesak napas. Tak sedikit juga korban yang pingsan. Para korban juga tidak mendapat penanganan yang cepat karena jumlah mobil ambulance yang tersedia sangat tidak sebanding dengan korban yang berjatuhan

Akses keluar stadion juga sangat susah sehingga mobil ambulance harus terjebak di area tersebut. Kerusuhan itu juga mengakibatkan dua kendaraan polisi rusak. Fasilitas lain di stadion juga dilaporkan telah dibakar oleh para suporter. Kerusuhan tidak hanya terjadi di dalam, tetapi juga di luar stadion. Ada delapan total kendaraan polisi yang dirusak.

Para pemain Persebaya sempat tertahan selama satu jam di kendaraan taktis milik polisi. Mobil rantis yang ditumpangi Persebaya juga dilempari para pendukung Arema. Sekitar pukul 03:00 WIB, Minggu (2/10), Polda Jawa Timur menggelar konferensi pers mengenai tragedi yang terjadi di Kanjuruhan itu.

Buah dari kejadian itu, PSSI mengancam Arema FC untuk tidak menjadi tuan rumah hingga sisa kompetisi Liga 1 2022/2023. Sampai saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Nasional, Olahraga, Sepakbola, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/