Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
20 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Minta Maaf Usai 'Dirujak' Netizen Indonesia, Youtuber Penghina Batik Mengaku Dapat Ancaman Pembunuhan

Minta Maaf Usai Dirujak Netizen Indonesia, Youtuber Penghina Batik Mengaku Dapat Ancaman Pembunuhan
Permintaan maaf Mahyar Tousi di akun Twitternya. (Foto tangkap layar)
Kamis, 17 November 2022 13:20 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Dari hari Rabu kemarin, Warganet Indonesia (Netizen Indonesia) kompak 'merujak' pengguna Twitter, Instagram dan Channel Youtube dengan nama @MahyarTousi yang dianggap menghina batik. Tousi menyoroti pemakaian batik oleh para kepala negara di gelaran KTT G20, Bali.

"Apa sih yang dikenakan para idiot ini," tulis Mahyar sembari menyematkan foto para kepala negara seperti Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, dan Menteri Pertanian, Zulkifli Hasan.

Namun Mahyar harus menghapus unggahannya itu setelah digeruduk warganet asal Indonesia. Hal tersebut diunggah editor Election Watch, Max Walden dalam akun twitternya. "Orang sayap kanan Inggris menghapus cuitanya setelah dirujak karena mengejek endek/batik. Warganet Indonesia tetap tak terkalahkan," cuitnya.

Dari pantauan GoNews.co di akun Instagram, Twitter maupun Youtube milik Mahyar Tousi, sudah ratusan ribu netizen Indonesia yang mengecam cuitannya. Bukan netizen Indonesia kalau tidak bisa membongkar semua riwayat pribadi sang youtuber. Bahkan, GoNews.co juga sempat mendapat alamat lengkap beserta nomor whatsapp pribadinya.

"Ayo Netizen tunjukkan kekompakan kalian," seru warganet yang membubuhkan nomor whatsapp, alamat email bahkan alamat i rumahnya.

Dilihat GoNews.co pada Kamis (17/11/2022), Mahyar Tousi sendiri sudah mencuit permintaan maafnya di akun medsosnya baik Twitter maupun Instagram. "Sekali lagi, saya mohon maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya," cuitnya.

Bahkan Dirinya juga mengungkapkan, sejumlah pesan telah masuk ke akun whatsapp pribadinya dengan nada ancaman pembunuhan. "Menyusul sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diposting di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia," urainya.

"Kami biasanya menemukan politisi kami menjadi kaki tangan kelompok dan budaya untuk tujuan PR… ngeri dan berusaha keras. Tidak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "berhubungan" dengan daerah tersebut," lanjutnya.

"Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh dihina secara acak, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian," kata Mahyar mengakhiri.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/