Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
16 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
11 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
11 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  Politik

PDIP Minta Mentan dan Menteri LHK Diminta Direshuffle, NasDem: Itu Hak Presiden!

PDIP Minta Mentan dan Menteri LHK Diminta Direshuffle, NasDem: Itu Hak Presiden!
Politikus NasDem, Irma Suryani Chaniago. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 24 Desember 2022 07:58 WIB

JAKARTA - Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat mendesak Presiden Jokowi untuk segera mereshuffle Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Karena menurut PDIP dua menteri itu tak mendukung janji Jokowi. Salah satunya mengenai ketahanan pangan.

Menanggapi hal itu, Politikus NasDem, Irma Suryani Chaniago mengatakan, reshuffle adalah hak preogrativ Presiden dan PDIP maupun Djarot sebaiknya tidak asal bunyi (asbun).

Irma menuturkan, dua menteri dari NasDem adalah orang-orang berprestasi. "Reshufle adalah hak prerogative presiden, sebaiknya Djarot atau PDIP sekalipun jangan asbun! Karena faktanya 2 Menteri Nasdem yang dminta dievaluasi adalah menteri yang punya prestasi!," kata Irma kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (24/12/2022).

Ia menjelaskan, Siti Nurbaya Bakar adalah Menteri Kehutanan dengan segudang prestasi. Irma pun meminta semua pihak untuk buka mata, diera kepemimpinan Siti, kebakaran hutan jarang terjadi bahkan bisa dibilang hutan aman dan udara bebas dari kabut asap. "Belum lagi bagaimana penanaman mangrove masif dilakukan dalam rangka menjaga abrasi, lalu coba lihat bagaimana beliau membagi dengan sangat baik mana hutan tanaman industri, hutan tanaman rakyat dan mana yang hutan lindung dengan tegas dan jelas. Belum lagi sanksi-sanksi dikenakan terhadap para pelanggar ketentuan penerintah terkait penggunaan lahan dan lain sebagainya," urainya.

"Memang ada Menteri LHK yang kinerjanya sebaik beliau selama ini? Jutaan hektare hutan selama ini lepas ketangan orang-orang hanya menguntungkan oknum-oknum pemerintah dan swasta. Dan ditangan Siti Nurbaya, pengelolaan lebih banyak untuk kemaslahatan rakyat. Jadi PDIP maupun Syaiful Djarot sebaiknya tidak Asbun," tegas Irma.

Lebih jauh lagi Anggota Komisi IX DPR ini bicara tentang Mentan, Syahrul Yasin Limpo dimana ada kementerian yang tumbuh di era pendemi kecuali Kementerian Pertanian. Terlebih, soal tuduhan import beras yang dianggap Irma menuduh tanpa ada data yang jelas.

"Dia (Dajrot) menuduh kalau Mentan senang impor, Makanya kalau bicara jangan asal ngomong jika tidak by data! Mentan yang ngotot mengatakan bahwa kita tidak perlu import karena stok beras dipetani cukup! Baca media dia biar nggak asbun dan paham siapa ngotot mau import! Dan baca juga penghargaan apa saja yg sudah diperoleh Syahrul Yasin Limpo sebagai Mentan berkinerja baik," kata Irma menegaskan.

Kembali ke soal reshuffle, Irma menegaskan itu hak prerogative Presiden, biarkan itu menjadi kewenangan dan kebutuhan Presiden. Tapi ia yakin Presiden tidak akan melakukan hal-hal akan merugikan pemerintah dengan melakukan reshuffle pada menteri berkinerja baik seperti Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar karena masyarakat juga tau dan merasakan hasil kerja baik beliau berdua, tidak paripurna memang karena sering kali kebijakan-kebijakan baik menjadi tidak sempurna manakala menteri terkait lainnya malah bersikap kontraproduktif.

"Saya sebagai pemerhati pertanian dan kehutanan melihat tidak ada celah yang bisa disebut kinerja kedua menteri diatas termasuk yang harus di evaluasi dan jika akhirnya keduanya di reshuffle menurut saya itu pasti karena sebab lainya, pasti bukan karena kinerja. Karena keduanya menteri selalu menjalankan program pemerintah serta presiden dan tidak pernah sekalipun melenceng dari perintah Presiden," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/