Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
18 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
17 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
16 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
16 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
2 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Olahraga

Pelatnas Pencak Silat dan Kun Bokator Bukti Kongret Solidaritas Olahraga ASEAN

Pelatnas Pencak Silat dan Kun Bokator Bukti Kongret Solidaritas Olahraga ASEAN
Atlet Kun Bokator Indonesia saat beraksi. (Foto: NOC Indonesia)
Kamis, 19 Januari 2023 19:27 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menilai kolaborasi pencak silat dan kun bokator dalam menghadapi SEA Games 2023 Kamboja menjadi bukti kongret makna multi-event dua tahunan kawasan Asia Tenggara, yakni solidaritas.

Hal itu disampaikan Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari saat mengunjungi Padepokan Pencak Silat di TMII, Jakarta, Kamis (19/01/2023). Okto tak sekadar melihat persiapan atlet Tim Indonesia dari cabang olahraga (cabor) pencak silat, tetapi juga kun bokator. Tak cuma itu, ia juga sempat menyapa atlet pelatnas tim pencak silat Kamboja yang menjalani training camp di Jakarta.

“Apa yang saya lihat saat ini adalah arti SEA Games sesungguhnya, yakni solidaritas, partisipasi dan pertukaran budaya. SEA Games bukan sekedar olahraga semata, tetapi semangat solidaritas persaudaraan antara negara ASEAN yang kita bangun dan dapatkan,” kata Okto.

Pencak silat merupakan beladiri asli Indonesia. Sementara kun bokator adalah martial arts dari Kamboja. Keduanya memiliki kesamaan karena merupakan beladiri yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai intangible cultural heritage atau warisan budaya tak benda.

Kamboja sebagai tuan rumah memasukan kun bokator dan pencak silat dalam sports program SEA Games edisi ke-32, dan disetujui SEAGF. Dalam menyiapkan diri, Indonesia dan Kamboja sepakat saling membantu agar atletnya dapat tampil maksimal dengan melakukan pertukaran.

Kamboja menyediakan dua pelatih terbaik mereka untuk melatih atlet-atlet kun bokator Tim Indonesia menuju SEA Games. Serta mengirim atlet pelatnas pencak silat mereka untuk melakukan training camp dengan mendapat pendampingan dari pelatih Indonesia.

Ketua Harian IPSI Benny Sumarsono mengatakan kolaborasi training camp ini sudah berlangsung sejak Oktober 2022. IPSI, katanya, mengapresiasi kunjungan NOC Indonesia dalam rangka pelatnas SEA Games.

“Saya berterima kasih karena Pak Ketua (NOC Indonesia) turun langsung ke pelatnas. Persiapan sudah cukup baik. Saya sendiri tidak menargetkan medali emas ke mereka, terpenting Indonesia harus menjadi juara umum pencak silat di SEA Games Kamboja nanti,” kata Benny.

SEA Games Kamboja akan dipertandingkan 5-17 Mei. Ini adalah kali pertama Land of the Khmer menjadi tuan rumah multievent olahraga kawasan Asia Tenggara yang akan mempertandingkan 36 cabor, 47 disiplin, dan 581 nomor pertandingan.

Terkait ada beberapa cabor medali emas SEA Games Vietnam yang tak dipertandingkan di Kamboja, Okto mengatakan pihaknya berupaya mendesak perubahan kontituen di SEAGF Charter, sehingga tidak hanya dua cabor saja yakni atletik dan akuatik yang masuk menjadi cabor mandatory.

“Saat ini hanya dua cabor yang wajib dipertandingkan, sehingga kita harus ubah paradigma. Pakem SEA Games bukan peringkat negara, tapi cabor karena tidak semua cabor dipertandingkan di SEA Games. Jadi evaluasinya nanti adalah harus per cabor. Tahun ini juga ada Asian Games, dan jangan lupa fokus utama kita Olimpiade dan melalui DBON sudah diatur jg bahwa prestasi kita harus lebih baik di Olimpiade2024 Paris,” kata Okto. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/