Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
21 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
21 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
21 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
6
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
34 menit yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sekolah Ramah Anak, Upaya Tekan Kasus Kekerasan dan Kembangkan Potensi Anak

Sekolah Ramah Anak, Upaya Tekan Kasus Kekerasan dan Kembangkan Potensi Anak
Ketua LPPAR Kota Pekalongan, Nur Agustina. (Foto: Diskominfo Kota Pekalongan)
Kamis, 26 Januari 2023 19:23 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

PEKALONGAN - Sekolah Ramah Anak (SRA) dinilai menjadi salah satu upaya untuk menekan kasus kekerasan yang terjadi pada anak, satuan pendidikan harus bertindak sebagai wadah antisipasi dan penanganan dini.

Hal ini disampaikan langsung oleh ketua LPPAR Kota Pekalongan, Nur Agustina dalam deklarasi SRA dan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SDN 05 Landungsari, Kamis (26/1/2023).

SDN 05 Landungsari menambah jumlah satuan pendidikan jenjang SD yang telah mendeklarasikan SRA yang saat ini berjumlah sekitar 50 an. Ia berharap ketika sekolah menyadari pentingnya mewujudkan SRA artinya semua program sejalan harus dijalankan dengan sebaik mungkin.

"Setelah deklarasi, ada atau tidaknya anggaran memang sekolah harus bersih, aman, rapi, indah, sehat, inklusi dan nyaman, semua harus bergerak bersama," terangnya.

Menurutnya, jika penerapan SRA dilakukan dengan optimal tidak hanya menekan kasus kekerasan yang terjadi di sekolah namun juga meningkatkan pemahaman penerimaan anak berkebutuhan khusus, keterlibatan orang tua berjalan dengan baik, dan pengembangan bakat, minat serta potensi anak.

"Potensi anak itu tidak sama, jadi SRA juga harus mengembangkan bakat minat sesuai potensinya dan jika sampai ada kasus kekerasan, sekolah itu tidak boleh menyembunyikan, langsung koordinasi dengan dinas pendidikan, LPPAR supaya bisa ditangani dengan baik, syukur-syukur belum terjadi sehingga kita antisipasi sejak dini," tambah Agustin.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 05 Landungsari, Umiatun mengatakan, usai deklarasi SRA, seluruh tenaga pendidik maupun kependidikan berkomitmen memberikan pembelajaran yang membentuk karakter yang baik dan berpedoman sesuai agama.

"Kedepannya bagaimana kita melayani anak dengan sistem among kita tuntun supaya anak-anak senang bersekolah disini, aman, tidak merasa terbebani, Insya allah disini aman tidak ada kekerasan, mudah-mudahan berlanjut terus kedepan," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/