Geram dengan PT CRS, Masyarakat Pangean Tanam Pohon Pisang di Jalan yang Hancur
Penulis: Wirman Susandi
Karena itu, masyarakat Sungailangsat menanam pohon pisang di tengah jalan. Ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap PT CRS yang tak kunjung merawat jalan. Padahal, jalan ini rusak akibat truk CPO milik PT CRS melewatinya.
"Sudah hampir 20 tahun jalan ini dilewati perusahaan, namun sampai saat ini belum ada juga niat serius perusahaan untuk merawatnya," ujar Jefri Antoni, Anggota DPRD Kuansing, Jumat (3/2/2023) di Telukkuantan.
Politisi Demokrat yang akrab disapa Anto Nayar ini mengatakan ruas jalan ini merupakan jalan kabupaten. Namun, Pemkab Kuansing tidak bisa membangun, karena terikat perjanjian dengan PT CRS. Dalam perjanjian itu, PT CRS wajib merawat jalan.
"PT CRS ini tak ubahnya seperti pahat. Ketika dipukul, baru bekerja. Setiap tahun begitu, perusahaan baru sadar akan tanggung jawabnya ketika masyarakat melakukan aksi. Ini berulang-ulang setiap tahunnya," kata Anto.
Dengan kondisi ini, Anto berharap Pemkab Kuansing serius menyelesaikan konflik amtara masyarakat dan PT CRS. Ia tak ingin masyarakat menjadi korban.
"Kita sama tahu, perusahaan selalu mengedepankan pihak aparat dalam menghadapi masyarakat. Supaya ini tidak terjadi, kami atas nama masyarakat meminta Pemda Kuansing tidak main-main. Beri peringatan keras, kemana lagi masyarakat mengadu kalau bukan ke pemerintah," ujar Anto.
Sebagai anggota Komisi II DPRD Kuansing, Anto mempertanyakan komitmen PT CRS terhadap masyarakat. Ia mengingatkan perusahaan agar tidak hanya mencari untung saja dan mengabaikan aspek sosial.
"Lebih baik tak ada perusahaan di sini, dari pada menyusahkan masyarakat. Sudah puluhan tahun masyarakat menderita," tutup Anto.***
Kategori | : | Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Riau |