Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
12 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
10 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
12 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
11 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Politik

Soal Utang Rp 50 M, Demokrat: Ada yang Cemas Anies Jadi Presiden

Soal Utang Rp 50 M, Demokrat: Ada yang Cemas Anies Jadi Presiden
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K Harman. (Foto: Istimewa)
Selasa, 07 Februari 2023 23:55 WIB

JAKARTA - DPP Partai Demokrat menanggapi santai isu yang dilontarkan oleh sejumlah pihak bahwa Anies Baswedan memiliki utang sekitar Rp 50 miliar kepada Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Sandiaga Uno, terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Itu bagian dari agenda untuk membangun citra buruk tentang Anies," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K Harman, kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).

Menurut Benny, isu negatif tentang Anies dilakukan secara bertubi-tubi oleh lawan-lawan politik dengan cara mendiskreditkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelang Pemilu 2024.

"Isu yang mendiskreditkan Anies Baswedan ada yang membangun narasi politik identitas, Anies korupsi, Anies gagal di DKI, Anies itu orang Arab, Anies itu punya utang,” tuturnya.

Benny menilai selagi tidak melampaui batas, pihaknya masih memandang hal tersebut sebagai agenda kontestasi dari lawan politik. Sehingga hal itu merupakan suatu keniscayaan dalam demokrasi elektoral seperti saat ini.

Menurut Benny, dari segi psikologi politik serangan-serangan itu merupakan gambaran kekhawatiran, gambaran ketakutan, dan gambaran kecemasan dari lawan-lawan Anies. "Banyak tokoh, banyak pemimpin yang cemas, bahkan sangat cemas, apabila Anies jadi presiden,” pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/