Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
17 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
17 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
17 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Harganya 'Makin Pedas', Pemkot Pekalongan Galakkan Gerakan Tanam Cabai

Harganya Makin Pedas, Pemkot Pekalongan Galakkan Gerakan Tanam Cabai
Gerakan menanam Cabai di Kota Pekalongan. (Foto: GoNews.co/Istimewa)
Jum'at, 17 Februari 2023 15:25 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

PEKALONGAN - Memasuki bulan kedua di tahun 2023, harga cabai melonjak lebih dari 20% dalam sepekan terakhir karena persoalan cuaca. Seperti de javu, setiap cuaca ekstrem terjadi, gejolak harga cabai selalu mengikuti.

Makin pedasnya harga cabai, membuat masyarakat berkeluh kesah. Bahkan tidak sedikit yang mencurahkannya di media sosial. "Cabai di Batang makin pedas lur, masak tanpa cabai juga gak mungkin kan,” ujar salah satu netizen yang mencurahkan pedasnya harga cabe di group Facebook, Pigura Batang, yang dikutip GoNews.co, Minggu (05/2/2023).

"Nyari kerjaan sulit, harga-harga pada naik, piye iki?,” timpal netizen lainnya.

Sekedar diketahui, cabai merupakan buah atau tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana pemanfaatannya. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara dijadikan penguat rasa untuk makanan khususnya di Kota Pekalongan.

Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai bahan makanan pokok kesepuluh (alih-alih kesembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai. Cabai merupakan kebutuhan pokok rakyat yang cukup strategis, yaitu sebagai bahan pangan pelengkap bumbu dapur yang memiliki rasa yang pedas dan banyak diminati masyarakat Indonesia khususnya di Kota Pekalongan.

Cabai telah digunakan secara luas dan dominan baik untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun industri pangan. Pemerintah khususnya pemerintah daerah Kabupaten Batang bertanggung jawab atas ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi pangan bagi masyarakat, rumah tangga, dan perseorangan yang terjangkau dan berkelanjutan.

Untuk pengendalian ketersediaan dan kestabilan harga cabai di Pekalongan, pemerintah setempat telah melakukan pengawasan terhadap jumlah yang memadai, mutu yang baik, harga yang terjangkau dengan membina pelaku usaha dan melakukan pemantauan serta pengawasan harga.

Selain itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan melakukan pendampingan dalam rangka gerakan serentak menanam cabai. Pihak pemkot juga telah membagikan ribuan bibit cabai di 27 kelurahan.

Kepala Dinperpa melalui kepala bidang ketahanan pangan, Ani Kusumaningrum mengungkapkan bahwa penanaman bibit cabai beberapa diantaranya dilakukan di lahan kosong yang berada di kantor kelurahan, namun kelurahan yang tidak memiliki lahan kosong, penanaman dilakukan pada lahan kelompok tani setempat, salah satunya di kelurahan Soko Duwet melalui Pemuda Kelompok Tani Jaya, Jumat (17/2/2023).

"Alhamdulillah, kami mendampingi dan meninjau penanaman bibit cabai yang sudah kita salurkan, disini saya melihat antusias dari warga dan anggota kelompok tani luar biasa," tandasnya.

Disampaikan Ani, cabai merupakan komoditas yang tergolong mudah untuk dibudidayakan, sebab bisa dilakukan dengan beberapa sistem tanam mulai dari pot, polybag, lahan maupun hidroponik. Selain itu juga jika dikembangkan mampu memberikan keuntungan yang maksimal karena konsumsi cabai sangat banyak, terlebih saat ini masih berkembang pesat makanan kekinian dengan cita rasa pedas.

Sementara itu ketua Pemuda Kelompok Tani Jaya, Rusman mengaku senang dengan adanya bantuan bibit cabai. Dibentuk sejak akhir tahun 2022, dengan anggota 35 orang kelompoknya berhasil menanam dan memanen sejumlah sayur maupun buah seperti pakcoy, selada air, melon, terong, tomat, barteh dan kelengkeng.

"Bibit cabai ini sangat membantu kami untuk menambah jenis budidaya tanaman, mudah-mudahan dari sini bisa kita kelola dan kembangkan dengan baik, berbuah lebat bisa dipanen dan bisa kita bibitkan lagi," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/