Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
13 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
13 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
13 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
4
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
14 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
5
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
13 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
9 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Hukum

Ini Pengakuan Bejat Pengasuh Ponpes di Batang yang Perkosa Santri Sejak 2019

Ini Pengakuan Bejat Pengasuh Ponpes di Batang yang Perkosa Santri Sejak 2019
Tersangka kasus Wildan Masyuri (57) pengasuh pondok pesantren di Bandar, Batang. (Foto: GoNews.co)
Selasa, 11 April 2023 21:02 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BATANG - Aksi bejat Wildan Masyuri (57) pengasuh pondok pesantren di Bandar, Batang, ternyata dilakukan sejak 2019. Tersangka pemerkosaan dan pencabulan santriwati ini mengaku lupa soal jumlah korbannya.

Tak hanya itu, aksi bejat Wildan disebutnya tak diketahui istrinya. Menurutnya, perbuatan bejat yang dilakukan sejak 2019 itu diketahui istrinya usai ramai diberitakan. "Garwane njenengan ngertos? (Istri kamu tahu pemerkosaan dan pencabulan santriwati ini)?" kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada pelaku saat pers rilis di Mapolres Batang, Selasa (11/4/2023).

"Ngertos. Ngertos anyaran wingi, pas ramai (Tahu, baru tahu kemarin. Saat ramai diberitakan)," kata Wildan.

Wildan ternyata sehari-hari tak hanya mengasuh ponpes, tapi juga mengajar para santri mengaji. "Mulang (mengajar) ngaji," jawab Wildan saat ditanya soal pekerjaannya sehari-hari.

Di hadapan Ganjar dan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Wildan mengaku melakukan perbuatan bejatnya sejak 2019. Korbannya pun tak hanya santriwati yang masih aktif, tapi juga ada alumni. "Sejak tahun 2019. Pondok pesantren baru terisi santri 2019," aku Wildan.

Awalnya, pelaku sempat menjawab dengan kalimat tidak tahu, tidak ingat, lupa. Namun, akhirnya dia mengaku ada sejumlah santriwati yang telah lulus mendapatkan perilaku cabulnya. "Ya, satu atau dua, lupa," jawab Wildan.

Sementara itu, Luthfi mengatakan usai melakukan perbuatan bejatnya itu pelaku memberikan uang kepada santriwatinya. Dia menyebut Wildan juga melakukan prosesi ijab kabul versinya sebelum mencabuli maupun memperkosa korbannya.

"Modus operandi pelaku, santriwati ini pagi hari anaknya diajak ke kantin dan TKP-TKP yang lain, untuk diajak bersetubuh dengan jalan dijanjikan dapat karomah dari yang dikira kiainya itu. Kemudian dia, prosesnya seperti ijab kabul, sah sebagai suami-istri, kemudian disetubuhi," urai Luthfi.

"Setelah disetubuhi diberikan sangu atau jajan tidak boleh melapor ke orang tuanya bahwa mereka sah sebagai suami istri. Begitu modus operandinya dari pelaku," sambung Luthfi.

Dari data sementara Polres Batang, tercatat ada 14 santriwati yang menjadi korban asusila pelaku. Delapan di antaranya korban persetubuhan dan enam korban aksi cabul pelaku.

Atas perbuatannya tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 23 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. "Akan tetapi, karena perbuatan tersangka ini berulang-ulang, ancaman hukuman bisa 15 tahun dan paling lama 20 tahun penjara," ujar Lutfhi.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/