Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
16 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
16 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
14 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
14 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Pemerintahan
18 menit yang lalu
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Surya Paloh soal Koalisi Besar: Rakyat Melihat Sosok Capres, Bukan Portofolio Partai

Surya Paloh soal Koalisi Besar: Rakyat Melihat Sosok Capres, Bukan Portofolio Partai
Ketua Umum NasDem Surya Paloh. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 06 Mei 2023 10:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Ketua Umum NasDem Surya Paloh santai menghadapi koalisi besar partai pro pemerintah. Sebab, masyarakat dalam memilih calon presiden bukan dari pilihan partai, tetapi siapa sosok yang diusung.

"Hal yang patut kita renungkan dan pahami bersama ini pilpres ini Pemilihan secara langsung. Rakyat dia akan menempatkan pilihan mereka melihat sosok. Kandidat, bukan portofolio partai-partai ini," ujar Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Paloh yakin, selama calon presiden memenuhi syarat untuk maju dan diterima rakyat, maka akan terpilih menjadi presiden di Pemilu 2024.

"Persyaratan cukup, kandidatnya relatif diterima di hati rakyat, dia akan terpolih nanti," ujarnya.

Paloh mengatakan, koalisi besar hanya gabungan partai dengan komposisi jumlah kursi yang besar di parlemen.

"Ya koalisi besar kan itu dalam arti kata kalau dilihat dari portofolio daripada gabungan komposisi partai-partai yang ada yang memiliki suara atau jumlah kursi yang relatif cukup mendominasi di dewan kita sekarang ini," ujarnya.

Surya Paloh sebelumya menegaskan tidak akan keluar dari koalisi pemerintah meski tak diundang Jokowi dalam pertemuan Ketua Umum (Ketum) Partai Politik di Istana beberapa hari lalu. Hal itu sebagaimana diungkap usai pertemuan dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Surya Paloh menuturkan, pertemuannya dengan Luhut tidak membicarakan rencana keluar dari Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf. "Enggak ada," ujar Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Surya Paloh mengatakan, NasDem bakal terus konsisten mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo sampai 2024. "Kan sudah kita katakan kita berupaya sedemikian rupa agar Konsisten dengan apa yang selalu kita komitkan," tegasnya.

Terkait tidak diundang Jokowi dalam pertemuan dengan ketua umum partai pro pemerintah, Surya memahami posisi Jokowi. NasDem merasa wajar karena dianggap tidak berada dalam koalisi untuk sementara waktu.

"Saya bisa pahami itu pasti Pak Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara," ujarnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/