Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
Nasional
20 jam yang lalu
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
2
D'MASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
Umum
19 jam yang lalu
DMASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
3
Raline Shah Hadir di Karpet Merah Festival Film Cannes 2024
Umum
19 jam yang lalu
Raline Shah Hadir di Karpet Merah Festival Film Cannes 2024
4
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
Umum
19 jam yang lalu
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
5
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Olahraga
4 jam yang lalu
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
6
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Olahraga
4 jam yang lalu
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Home  /  Berita  /  Nasional

Menkominfo Budi Arie Setiadi Harus Mampu Meningkatkan Standar Keamanan Siber di Indonesia

Menkominfo Budi Arie Setiadi Harus Mampu Meningkatkan Standar Keamanan Siber di Indonesia
Menkominfo Budi Arie
Rabu, 19 Juli 2023 18:03 WIB
JAKARTA - Menkominfo yang baru dilantik, Budi Arie Setiadi, diberikan sejumlah saran strategis oleh Pratama Persadha, Pengamat siber dan Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), guna menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia.

Mengingat pentingnya menjaga keamanan infrastruktur digital negara, Pratama menyarankan Budi Arie untuk melakukan penilaian komprehensif atas seluruh lembaga dan instansi pemerintah. “Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan memenuhi standar keamanan siber dan berfungsi dengan baik," kata Pratama, dalam wawancara pada Senin, 17 Juli 2023.

Pratama juga menekankan pentingnya menjaga kesiapan pusat data dan informasi (pusdatin) dalam menghadapi ancaman siber. Dia mengatakan bahwa setiap pusdatin harus memahami dan menerapkan konsep Business Continuity Management (BCM) dan rutin melakukan simulasi berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ada.

Dia menambahkan bahwa sosialisasi kesadaran keamanan siber kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) merupakan langkah penting lainnya. Menurut Pratama, perangkat yang digunakan oleh ASN dapat menjadi saluran bagi serangan siber ke infrastruktur yang lebih besar.

Tantangan keamanan siber ini semakin nyata dengan munculnya berbagai kasus kebocoran data pribadi dari berbagai lembaga pemerintah dan korporasi, termasuk data kependudukan, data paspor, data BPJS, data aplikasi SatuSehat (sebelumnya PeduliLindungi), dan data pengguna Tokopedia, Lazada, dan MyIndihome.

Pratama menyimpulkan bahwa keberhasilan Menkominfo dalam menghadapi tantangan keamanan siber akan menjadi indikator penting dalam penilaian kinerjanya. "Keamanan siber akan menjadi tolok ukur keberhasilan program kerja Menkominfo yang baru," tegas Pratama.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Kominfo pada Senin, 17 Juli 2023, Budi Arie menyebut isu kebocoran data sebagai "pekerjaan rumah" yang harus ditangani. "Ada 300 juta NIK, sementara jumlah penduduk kita hanya 277 juta. Jadi, ada penduduk yang memiliki 2 NIK," ungkapnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tempo.co
Kategori:Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/