Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
23 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
22 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
22 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
6
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
2 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Perbankan Syariah di Indonesia Masih ''Gitu-gitu Aja'

Perbankan Syariah di Indonesia Masih Gitu-gitu Aja
Para Narasumber Seminar Ekonomi Syariah Next Level yang digelar JMSI Sumut dan Bank Sumut, di Aula Universias Al Azhar Medan, Sabtu (29/7/2023) (foto: ist)
Minggu, 30 Juli 2023 19:15 WIB
MEDAN - Indonesia, meski memiliki mayoritas penduduk muslim, tampaknya masih kesulitan menembus 10 besar dalam wisata halal dan perbankan syariah. Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Al Azhar, Ahmad Muhajir, S.E., M.E.I., menyoroti bahwa dalam perkembangan ekonomi syariah, Indonesia harusnya lebih dari sekadar 'halal food' dan perbankan yang stagnan.

"Indonesia tidak masuk 10 besar dalam wisata halal pada ekonomi syariahnya. Malahan, Indonesia kalah dengan Brazil yang bertengger di posisi 3 halal food," ujar Muhajir dalam Seminar Ekonomi Syariah Next Level yang digelar di Aula Universitas Al Azhar Medan, Sabtu (29/7/2023).

Menurut Muhajir, Sumatera Utara berpotensi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah, termasuk di bidang halal food dan halal tourism. "Ini bukan lagi persoalan agama. Tapi sudah masuk soal bisnis," tegasnya.

Sementara itu, Pengamat dan Konsultan Ekonomi, Gunawan Benjamin, menilai bahwa perbankan syariah di Indonesia masih dalam posisi stagnan. "Perbankan syariah kita masih gitu-gitu aja. Terbukti banyak penolakan dari pemegang saham saat Bank Sumut akan dikonversi menjadi bank syariah," ungkap Benjamin.

Menurutnya, meski aset dan investasi perbankan syariah tumbuh, namun jika dibandingkan dengan bank konvensional, pertumbuhannya hanya mencapai angka 7-8 persen. Benjamin menuturkan, "Jadi sebenarnya nggak tumbuh-tumbuh juga."

Benjamin meminta peran aktif dari masyarakat dan pemerintah untuk memajukan perbankan syariah. "Masyarakat masih berfikir yang macam-macam tentang perbankan syariah. Padahal, dengan perbankan syariah, transaksi yang dilakukan dipastikan sesuai dengan prinsip Islam."

Seminar yang bertajuk 'Peran Bank Membangun Ekonomi Syariah di Daerah' ini juga menghadirkan Prof. Dr. Andri Soemitra, MA, Ketua Program Doktor Ekonomi Syariah FEBI UIN Sumut, sebagai salah satu narasumber. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:rmolsumut.id
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/