Perbankan Syariah di Indonesia Masih ''Gitu-gitu Aja'
"Indonesia tidak masuk 10 besar dalam wisata halal pada ekonomi syariahnya. Malahan, Indonesia kalah dengan Brazil yang bertengger di posisi 3 halal food," ujar Muhajir dalam Seminar Ekonomi Syariah Next Level yang digelar di Aula Universitas Al Azhar Medan, Sabtu (29/7/2023).
Menurut Muhajir, Sumatera Utara berpotensi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah, termasuk di bidang halal food dan halal tourism. "Ini bukan lagi persoalan agama. Tapi sudah masuk soal bisnis," tegasnya.
Sementara itu, Pengamat dan Konsultan Ekonomi, Gunawan Benjamin, menilai bahwa perbankan syariah di Indonesia masih dalam posisi stagnan. "Perbankan syariah kita masih gitu-gitu aja. Terbukti banyak penolakan dari pemegang saham saat Bank Sumut akan dikonversi menjadi bank syariah," ungkap Benjamin.
Menurutnya, meski aset dan investasi perbankan syariah tumbuh, namun jika dibandingkan dengan bank konvensional, pertumbuhannya hanya mencapai angka 7-8 persen. Benjamin menuturkan, "Jadi sebenarnya nggak tumbuh-tumbuh juga."
Benjamin meminta peran aktif dari masyarakat dan pemerintah untuk memajukan perbankan syariah. "Masyarakat masih berfikir yang macam-macam tentang perbankan syariah. Padahal, dengan perbankan syariah, transaksi yang dilakukan dipastikan sesuai dengan prinsip Islam."
Seminar yang bertajuk 'Peran Bank Membangun Ekonomi Syariah di Daerah' ini juga menghadirkan Prof. Dr. Andri Soemitra, MA, Ketua Program Doktor Ekonomi Syariah FEBI UIN Sumut, sebagai salah satu narasumber. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Sumber | : | rmolsumut.id |
Kategori | : | Ekonomi |