Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
24 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
2
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
3
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
4
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
20 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
6
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
5 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Home  /  Berita  /  Nasional

Industri Hilirisasi: Kunci Indonesia Menuju Negara Maju Menurut Presiden Jokowi

Industri Hilirisasi: Kunci Indonesia Menuju Negara Maju Menurut Presiden Jokowi
Selasa, 01 Agustus 2023 04:29 WIB
JAKARTA - Dalam pidatonya di acara pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) masa bakti tahun 2023-2028, Presiden Joko Widodo mengemukakan visinya tentang hilirisasi industri sebagai motor penggerak untuk mengangkat Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Acara ini diselenggarakan pada Senin, 31 Juli 2023, di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta.

Presiden Jokowi menjelaskan, "Jika kita bisa melakukan hilirisasi di semua sektor, termasuk mineral, perkebunan, pertanian, dan perikanan, saya yakin kita bisa membuat kemajuan besar pada 2040 hingga 2045, sebagaimana ditunjukkan oleh perhitungan dari World Bank, McKinsey, IMF, dan OECD."

Hilirisasi, kata Presiden, telah membawa berbagai manfaat ekonomi bagi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara. "Sebelum hilirisasi, hanya ada 1.800 pekerja di sektor pengolahan nikel di Sulteng. Namun, setelah hilirisasi, jumlah pekerja meningkat menjadi 71.500," papar Presiden.

Ia juga menekankan bahwa hilirisasi telah berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan negara. "Pada tahun 2014-2015, pendapatan dari ekspor bahan mentah hanya Rp31 triliun. Tetapi setelah hilirisasi, pendapatan tersebut naik menjadi Rp510 triliun, atau melompat dari USD2,1 miliar menjadi USD33,8 miliar."

Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya hilirisasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional. "Sebelum hilirisasi, pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara rata-rata 5,7 persen, namun setelah hilirisasi, angkanya naik menjadi 23 persen. Jika pertumbuhan ini terjadi di semua provinsi, pertumbuhan ekonomi nasional kita akan sangat tinggi," ujarnya.

Presiden Jokowi menekankan bahwa program hilirisasi ini harus diterapkan di semua sektor industri, bukan hanya mineral. Ia juga mengajak Apindo dan sektor perbankan untuk mendukung program ini. "Produk yang masih dikirim dalam bentuk mentah harus mulai dikirim dalam bentuk setengah jadi atau barang jadi. Bank juga harus mulai berpikir untuk membiayai hilirisasi di berbagai sektor yang telah saya sebutkan," pungkasnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/