Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
18 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
18 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
18 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
17 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
18 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Politik

Iwan Bule Tegaskan Tidak Ada Politik Adu Domba Disaat Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo

Iwan Bule Tegaskan Tidak Ada Politik Adu Domba Disaat Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo
Budiman Sudjatmiko bersama Prabowo Subianto saat acara deklarasi Prabu di Semarang, Jawa Tengah, pekan lalu. (Ist)
Selasa, 22 Agustus 2023 23:56 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Mochamad Iriawan angkat bicara terkait pernyataan yang menyebut kubu Prabowo melakukan politik adu domba pasca kader PDIP Budiman Sudjatmiko melakukan aksi dukungannya. 

Budiman Sudjatmiko menyamapaikan dukungan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8 tahun 2024 melalui deklarasi Prabowo Budiman Soejatmiko Bersatu (Prabu) di Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu keberatan atas adanya pernyataan tersebut, bahkan dirinya menegaskan jika keinginan kader PDIP Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo adalah murni keinginannya sendiri.

"Saya sangat keberatan dengan adanya pernyataan bahwa kubu Prabowo melakukan devide et impera atau berpolitik adu domba pasca Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo melalui deklarasi Prabu di Semarang pada hari Jumat lalu. Saya hadir di sana sebagai saksi, tidak ada namanya praktek adu domba seperti yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini," ucap Iwan Bule yang dihubungi Selasa (22/8/2023).

"Pak Budiman Sudjatmiko dengan kerelaan hatinya mendukung Pak Prabowo, setelah beliau membaca buku Paradoks Indonesia yang ditulis sendiri oleh Pak Prabowo. Itu pernyataan dia (Budiman-Red) sendiri saat mendeklarasikan Prabu di Semarang, jadi tidak ada itu yang namanya kita kubu Prabowo melakukan politik adu domba," tegas Iwan Bule.

Lebih lanjut Iwan Bule juga mengatakan bahwa pernyataan yang ramai dibicarakan dan menyebut ada adu domba dengan masuknya Budiman Sujatmiko mendukung Prabowo, tidak seharusnya dilontarkan.

"Saya pikir masyarakat Indonesia sudah memahami, justru munculnya pernyataan ini malah bisa menimbulkan narasi negatif di masyarakat. Pak Prabowo punya nilai positif, yang membuat Pak Budiman Sujatmiko memilih mendukung beliau, apalagi, sebelumnya sudah banyak buku yang bercerita soal Pak Prabowo," ucapnya.

Meski dengan adanya penyataan politik adu domba yang dialamatkan kepada kubu Prabowo, Iwan Bule mengingatkan kepada segenap pendukung Prabowo untuk tidak menyerang, tidak melakukan kampanye negatif dan untuk tidak menjelek-jelekkan calon lainnya.

"Tidak ada yang mengadu domba di sini. Saya minta para pendukung Prabowo untuk tidak melakukan kampanye negatif, jangan menyerang dan jangan menjelek-jelekkan calon lainnya. Mari, di Pilpres 2024 ini kedepankan adu gagasan, adu ide, adu visi dan misi untuk melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi yang sudah baik. Mungkin, dari level gagasan ini, Pak Budiman melihat Pak Prabowo sangat baik, realistis dan lebih menjanjikan. Jika begitu, mari berikan narasi yang positif, membuat gagasan yang lebih baik lagi pasca kepemimpinan Pak Jokowi," pungkas Iwan Bule.

Dalam deklarasi Prabu, Budiman Sujatmiko mengatakan bahwa 25 tahun yang lalu pak Prabowo menugaskan tugas negara, sedangkan ia dan teman-teman menjalankan tugas sejarah. "Dulu, terpaksa kita berada di kubu yang berbeda. Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku Paradoks Indonesia yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo, kok semangatnya sama seperti dulu saya dengan teman-teman aktivis, perjuangkan untuk kedaulatan rakyat Indonesia," ucap Budiman Sudjatmiko.

"Sama. Jadi sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara dan karena tulisan itu pula saya memahami isi pikiran Pak Prabowo Subianto, dan kalau saya tidak mencintai isi pikiran itu, berarti saya mengkhianati diri saya sendiri, mengkhianati cita-cita saya sendiri," ungkapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/