Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
20 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
19 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
18 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
19 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Olahraga

Okto: Perlu Stimulus Agar Pengusaha Terpacu Bantu Pendanaan Olahraga Nasional

Okto: Perlu Stimulus Agar Pengusaha Terpacu Bantu Pendanaan Olahraga Nasional
Raja Sapta Oktohari saat berbicara di Diskusi Panel bertema “Antara Prestasi dan Industri Olahraga”.
Jum'at, 08 September 2023 21:36 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menilai diperlukan regulasi yang bisa memberi stimulus kepada pengusaha atau perseroan agar terpacu untuk berkontribusi di sektor olahraga.

Hal ini disampaikan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dalam Diskusi Panel bertema “Antara Prestasi dan Industri Olahraga” yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dalam perayaan menuju Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) di Menara KADIN, Jakarta, 8 September.

“Sebagai pengusaha tentu kita malu, seharusnya olahraga ini bisa mandiri. Hanya saja saat ini memang dana olahraga dari APBN masih kurang dari 0,1 persen. Mau dibolak balik kayak apa pasti dana itu tidak cukup. Kalau begitu harapannya kita bisa mendapat dukungan dari insan pengusaha sehingga olahraga ini bisa mandiri,” kata Okto, sapaan karib Raja Sapta.

Okto menilai sejatinya Undang-Udang Keolahragaan No 11 Tahun 2022 sudah mengatur pendanaan olahraga tak harus dari anggaran pemerintah. Di luar APBN dan APBD, dana masyarakat, kerja sama, sumbangan usaha, dan hasil industri olahraga juga dapat memberikan kontribusi di olahraga.

Hanya saja diperlukan payung hukum lain untuk memperkuat UU Keolahragaan. Sebab, UU Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah 47/2012 belum memasukan olahraga menjadi bagian dalam Corporate Social Responsibility (CSR).

“Tapi tidak mungkin bisa terlaksana jika tak ada stimulus yang diberikan. Apa pun itu bentuknya, seperti kemudahan atau pemotongan tax sampai dengan 25 persen misalnya pasti nanti akan banyak yang terdorong untuk membantu peningkatan prestasi olahraga Indonesia,” ujar Okto. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/