Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
24 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
3
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
4 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
4
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
3 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
5
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
3 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
6
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
3 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Rupiah Terus Melemah hingga Rp 15.700, Airlangga: Kita Tenang-tenang Saja

Rupiah Terus Melemah hingga Rp 15.700, Airlangga: Kita Tenang-tenang Saja
Kamis, 12 Oktober 2023 07:04 WIB
JAKARTA - Rupiah melemah hingga ke level Rp 15.700 per dolar AS pada Rabu (11/10/2023). Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pelemahan rupiah saat ini lebih dipengaruhi oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) daripada memburuknya fundamental perekonomian Indonesia.

Airlangga menekankan bahwa pemerintah tetap berupaya menjaga fundamental perekonomian domestik yang baik. Dia mengungkapkan bahwa kebijakan penguatan dolar AS saat ini juga memengaruhi mata uang negara lain, termasuk mata uang Jepang. Oleh karena itu, ia meyakinkan bahwa yang terpenting adalah menjaga fundamental ekonomi Indonesia yang stabil.

"Jadi kita tenang-tenang saja, yang penting kita menjaga fundamental ekonomi kita baik," ucap Airlangga saat ditemui usai mengikuti HSBC Summit di St.Regis, Jakarta pada Rabu (11/10/2023).

Salah satu indikator fundamental perekonomian yang dinilai masih baik adalah tingkat inflasi yang masih rendah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi tahun ke tahun pada bulan September 2023 sebesar 2,28%. Target sasaran inflasi pemerintah adalah sekitar 3% dengan toleransi plus-minus 1% sepanjang tahun 2023.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan bahwa pelemahan rupiah lebih berdampak negatif pada pengusaha. Keuntungan dari pelemahan rupiah umumnya hanya dirasakan oleh eksportir komoditas mentah, sementara sektor lain, seperti eksportir produk manufaktur dan pelaku usaha berorientasi pasar domestik, mengalami peningkatan beban biaya usaha dan penurunan daya saing. Hal ini juga berpotensi menciptakan inflasi yang lebih tinggi dan penurunan daya beli masyarakat secara umum.

“Kalau dibiarkan berlama-lama, pelemahan rupiah bisa menciptakan perlambatan pertumbuhan yang serius, bahkan tidak tertutup kemungkinan menyebabkan deindustrialisasi karena komponen biaya usaha di Indonesia saat ini pun sudah merupakan nomor 1 atau nomor 2 termahal di kawasan,” ungkap Shinta.

Josua Pardede, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah dipengaruhi oleh pergerakan indeks dolar (DXY) yang kembali menguat setelah sebelumnya cenderung melemah. Hal ini terjadi karena ketegangan geopolitik yang dipicu oleh perang Israel-Hamas dan juga menantikan rilis data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Kamis mendatang.

Pemerintah dan para pelaku ekonomi terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah dan berupaya menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah perubahan kondisi global yang dinamis.

Kurs rupiah terhadap dolar menguat 10 poin atau 0,06% ke Rp 15.720 dibandingkan perdagangan sebelumnya. Transaksi rupiah hari ini berkisar dalam kisaran Rp 15.730-Rp 15.735 per dolar AS. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:beritasatu.com
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/