Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
21 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
21 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
21 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
6
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
34 menit yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Serangan AS ke Fasilitas Iran Ikut Andil Pengaruhi Pelemahan Rupiah

Serangan AS ke Fasilitas Iran Ikut Andil Pengaruhi Pelemahan Rupiah
Sabtu, 28 Oktober 2023 17:53 WIB
JAKARTA – Pelemahan rupiah dipengaruhi laporan terkait militer Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas Iran di Suriah. Situasi ini memicu aliran dana ke aset-aset safe haven khususnya emas.

“Serangan tersebut yang dilakukan terhadap dua fasilitas di Suriah Timur merupakan pembalasan atas serangan baru-baru ini terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah,” jelas Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam catatan Jumat (27/10).

Serangan terhadap pasukan AS telah meningkat sejak dimulai konflik sejak serangan Hamas (kelompok perlawanan Palestina) pada awal Oktober 2023 ke Israel. Berita ini dianggap meningkatkan kekhawatiran atas eskalasi konflik Timur Tengah yang lebih luas.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 19 poin atau 0,12% ke harga Rp 15.939 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.920 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis (26/10) turut melemah ke posisi Rp 15.941 dari sebelumnya Rp 15.933 per dolar AS.

Menurut pengamat pasar uang Ariston Tjendra, rupiah melemah karena rilis data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal III-2023 jauh lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya, yakni 4,9% dari 2,1%.

“Data ini menunjukkan ekonomi AS masih solid, sehingga masih memungkinkan untuk Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuannya untuk meredam inflasi ke target 2%,” katanya.

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga masih memicu sentimen hindari risiko di pasar keuangan yang membebani rupiah sebagai aset berisiko.

Secara historis, perang antara Israel dengan Hamas berlangsung selama dua hingga tiga bulan. Ini berarti nilai tukar rupiah berpotensi terganggu mengingat babak eskalasi baru dimulai sejak 7 Oktober 2023.

Investor pada hari ini juga tertuju pada data inflasi personal consumption expenditures (PCE) Price Index AS yang diprediksi meningkat 0,3% secara month to month (MoM) dan 3,7% secara year on year (YoY). ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:investor.id
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/