Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
18 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
14 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
14 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus

Fitra: Bunga Utang Indonesia Melebihi Anggaran Pendidikan dan Kesehatan

Fitra: Bunga Utang Indonesia Melebihi Anggaran Pendidikan dan Kesehatan
Ilustrasi. (lp6c)
Minggu, 19 Agustus 2018 21:51 WIB
JAKARTA - Utang Indonesia yang akan jatuh tempo tahun depan mencapai Rp409 triliun. Kondisi ini membuat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar utang semakin berat.

Dikutip dari liputan6.com, Deputi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Misbah Hasan mengatakan, jika pemerintah tidak mengerem utang, maka beban yang akan ditanggung APBN akan semakin besar.

Sebagai gambaran, besaran bunganya saja telah melampaui anggaran untuk pendidikan dan kesehatan.

''Pasti itu akan membebani postur APBN. Angka untuk belanja bunga utang saja sudah 17 persen dari Total Belanja atau Rp 275,4 triliun. Ini sudah di atas dari anggaran pendidikan, sudah di atas anggaran untuk kesehatan, hanya untuk bunga utang,'' ujar dia di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (19/8/2018).

Meski pun pemerintah yakin mampu untuk membayar utang tersebut, lanjut dia, namun sangat rawan bagi APBN di 2019. Terlebih, kondisi ekonomi global di tahun depan juga diperkirakan masih belum stabil sehingga ekonomi Indonesia masih rawan akan guncangan.

''Pemerintah boleh optimistis, tapi harus diantisipasi kondisi global dan kondisi dinamika politik. Karena sering kali investor pelaku ekonomi mengerem investasinya ketika tahun politik. Itu harus diantisipasi. Karena meskipun dijanjikan kondisi pokitik akan aman dan sebagainya, itu kan tidak bisa diprediksi,'' jelas dia.

Oleh sebab itu, Misbah menyarankan pemerintah untuk segera mengerem utang. Menurut dia lebih baik pemerintah mengoptimalkan anggaran yang tersedia untuk mendorong ekonomi di 2019.??

''Ini sudah lampu kuning, makanya kami menyarankan mengerem utang untuk belanja infrastruktur. Karena beban utang dari periode sebelumnya itu sudah sangat tinggi. Kalau ditambah dengan utang baru yang dilakukan oleh pemerintah sekarang, saya yakin itu postur anggaran akan semakin berat,'' tandas dia.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/