Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
20 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
14 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
14 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel

Foto Jurnalis Reuter Ini Bukti Nyata Pembantaian Terhadap Muslim Rohingya di Rakhine

Foto Jurnalis Reuter Ini Bukti Nyata Pembantaian Terhadap Muslim Rohingya di Rakhine
Foto para pria Muslim Rohingya sebelum dieksekusi tembak militer Myanmar dan warga Buddha. (reuter/sindonews.com)
Minggu, 11 Februari 2018 09:35 WIB
YANGOON - Jurnalis Reuter berhasil mengambil foto-foto bukti pembantaian yang dilakukan militer Myanmar dan warga Budha terhadap Muslim Rohingya di Rakhine.

Foto-foto yang telah dirilis kantor berita Reuters itu memicu PBB menyerukan penyelidikan itu sejatinya bagian dari proses investigasi jurnalis media Amerika Serikat (AS) tersebut.

Foto-foto itu pula yang diduga menjadi penyebab wartawan Reuters ditangkap pihak berwenang Myanmar. Salah satu foto yang mengganggu pemerintah Myanmar adalah eksekusi tembak dari jarak dekat terhadap 10 pria Rohingya.

Eksekutor dalam pembantaian itu melibatkan tentara militer Myanmar dan para warga etnis Buddha.

Media AS tak menjelaskan bagaimana jurnalisnya memperoleh foto eksekusi di luar hukum tersebut. Pembantaian diduga terjadi pada 2 September tahun lalu di sebuah lokasi di desa Inn Din, Rakhine, di mana para korban dikubur secara massal.

Dalam salah satu foto itu, ke-10 korban diikat dalam satu barisan dan menghadap ke kamera. Di foto lain, terlihat mayat orang-orang ditumpuk di sebuah gundukan penuh darah. Jasad-jasad yang ditumpuk itu terlihat sama dengan ke-10 pria yang dieksekusi tembak.

Dua wartawan yang betugas melakukan investigasi, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, hingga saat ini mendekam di penjara Myanmar. Mereka dituduh melanggar rahasia resmi negara Myanmar.

Menurut para saksi mata, desa Inn Din dibakar dan dijarah oleh tentara, polisi dan milisi Buddha. Salah satu saksi mata membenarkan bahwa 10 pria Rohingya di eksekusi tembak tentara Myanmar bersama penduduk Buddha di desa tersebut.

''Orang-orang dipaksa untuk menonton saat tetangga Buddha mereka menggali kuburan dangkal,'' kata koresponden Sky News, Ashish Joshi, yang telah mengunjungi kamp pengungsi Rohingya.

''Salah satu foto menunjukkan orang-orang berlutut berturut-turut, yang terakhir menunjukkan mayat orang-orang berdarah ditumpuk di kuburan,'' lanjut dia, yang dilansir Sabtu (10/2/2018).

Juru bicara departemen luar negeri AS Heather Nauert ikut merespons bukti baru pembantaian terhadap etnis Rohingya. ''Laporan tersebut menyoroti kebutuhan mendesak dan mendesak pemerintah Birma (Myanmar) untuk bekerja sama dengan penyelidikan independen yang kredibel atas tuduhan kekejaman di Rakhine utara,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/