Manjakan Pembayar Pajak, Pelayanan Samsat Mulai Beroperasi di Mentawai

TUAPEJAT - Guna manjakan pembayar pajak dan menggalakkan aksi jemput bola pajak, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Padang meluaskan jangakan ke Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan mengoperasikan kendaraan keliling Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat). Mulai Kamis, 10 Desember 2015, pembayar pajak kendaraan bermotor sudah bisa dilakukan di Ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai, Tuapejat.

Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu daerah kepulauan yang secara geografis menyulitkan para pengguna kendaraan bermotor, untuk melakukan pembayaran pajak kendaraannya, karena di daerah yang dijuluki Bumi Sikerei ini belum ada akses untuk pembayaran pajak. Dan langkah menghadirkan kendaraan Samsat keliling, merupakan upaya pemerintah untuk menertibkan kendaraan bermotor yang masa aktif pajaknya sudah berahkir, alias mati pajak dapat diaktifkan kembali.

Samsat keliling di Mentawai terdiri dari 4 orang dari Tim Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) Padang, dibantu oleh 1 orang dari Jasa Raharja dan 1 orang dari pihak Kepoliasian Padang.
“Sebagai launching pertama kami akan melayani perpanjangan pajak, yang masih belum lima tahun, karena kalau sudah lima tahun mati pajak tentu harus ganti plat motor, kalau yang bersangkutan bersedia STNKnya dibawa dulu untuk diproses di Padang itu lebih baik lagi” ungkap Ketua Tim, Mistar S.Sos,MM dan sekaligus sebagai Tata Usaha di DPKD sebagaimana dilansir GoSumbar dari laman resmi Pemkab. Mentawai, Sabtu, 12 Desember 2015.

Pelayanan Samsat yang hanya dilakukan satu hari ini, memang belum terlihat banyak masyarakat yang melakukan pengurusan, karena menurut Mistar masyarakat masih banyak yang belum tahu, namun kedepan pihaknya akan menghimbau masyarakat Mentawai dengan memasang spanduk pelayanan samsat keliling di setiap daerah dan dikatakannya kegiatan ini akan dilakukan setiap bulan sekali, untuk bulan Desember di minggu kedua pada tanggal 17 untuk datang kembali melayani perpanjangan pajak.

"Hari pertama memang sepi, mungkin masyarakat belum banyak yang tahu, seperti halnya di daerah lain, ke depan kita akan pasang spanduk himbauan,” ucapnya. (***)