Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
18 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
13 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
13 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
18 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  Hukum

Dua Kapal Perang Lalu-Lalang di Perairan Aceh, Ada Apa?

Dua Kapal Perang Lalu-Lalang di Perairan Aceh, Ada Apa?
KRI Silas Papare bersandar di Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, Aceh Utara
Jum'at, 15 Januari 2016 09:10 WIB

LHOKSUKON - Dua Kapal Perang RI (KRI) dari Komando Armada RI Kasawan Barat (Koarmabar) intens beroperasi di perairan utara Aceh sejak Januari ini. Keluar KRI Imam Bonjol menuju Sabang, masuk KRI Silas Papare ke Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, Aceh Utara.

Komandan KRI Silas Papare (386) Letkol Laut (P) Agus Lukman kepada Waspada, Kamis (14/1) mengatakan, kegiatan KRI di perairan utara Aceh secara khusus dan Selat Malaka secara umum adalah melaksanakan tugas rutin menjaga kedaulatan negara dan penegakan hukum.

Penegakan hukum kata Agus Lukman seperti ilegal fishing, peredaran narkoba, perompakan, dan penyeludupan. Khususnya Aceh, saat ini terdapat dua kapal perang, masing-masing di Aceh Utara dan Sabang. KRI Imam Bonjol (383) bereporasi dari Sabang sampai ke Lhokseumawe, dan KRI Silas Papare dari Lhokseumawe sampai ke Langsa.

“Kita tidak tau sampai kapan di perairan Aceh ini, bisa sebulan atau dua bulan. KRI Imam Bonjol keluar, kita masuk. Nanti, kita keluar, Imam Bonjol masuk kemari lagi. Selama bersandar ini kita melakukan bekal ulang, seperti bahan bakar, isi air tawar, bahan makanan, dan refresing seperti main futsal tadi pagi,” kata Agus Lukman.

Sisi lain, Agus Lukman berpesan kepada siswa umum atau kejuruan mengenai laut, dan masyarakat bila ingin mengunjungi KRI Silas Papare ini dipersilahkan sampai hari Minggu ini. Bila jumlahnya banyak agar berkoordinasi terlebih dahulu. Tujuannya agar cinta tanah air terutama sektor bahari semakin tumbuh, dan rasa bangga semakin tinggi. [kf]

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/