Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
16 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
2
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
16 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kapolres Aceh Tengah Kenang Bom Buku dan Tangan Kirinya 5 Tahun Lalu

Kapolres Aceh Tengah Kenang Bom Buku dan Tangan Kirinya 5 Tahun Lalu
Selasa, 09 Februari 2016 16:00 WIB

TAKENGON - Kini menjadi Kapolres Aceh Tengah. Dia adalah AKBP Dodi Rahmawan. Dimana peritiwa "Bom Buku" lima tahun silam di Utan Kayu, Jakarta Timur itu merenggut tangan kiri Dodi. Namun, semangat dan karirnya itu bersama tangan palsu terus merangkak hingga menjadi Kapolres di Aceh.

"Waktu itu saya menjabat sebagai Kasat Reskrim Jakarta Timur," kata Dodi di kantornya. Dodi saat ini menjabat sebagai Kapolres Aceh Tengah.

Siang itu 15 Maret 2011 sekitar pukul 14.00 WIB, Dodi mendapat laporan dari anggotanya ada benda mencurigakan di Radio Utan Kayu, Jakarta Timur. Dodi yang baru saja selesai melakukan operasi premanisme langsung meluncur ke lokasi.

"Situasi saat itu, masyarakat sekitar melihatnya sehingga kita memberi imbauan untuk tidak mendekat ke tempat tersebut dan sudah dibatasi police line," ucapnya.

Di lokasi, Dodi mendapati ada sebuah paket berisi buku yang mecurigakan. Buku itu berjudul "Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-Dosa Mereka terhadap Islam dan Kaum Muslim". Dodi lalu mencoba menjinakkan bom itu melalui arahan telepon.

Dodi kemudian mengeluarkan buku lalu menyiramnya dengan air hingga basah kuyup. Ia lalu merobek-robek halaman buku dengan cutter. Begitu Dodi ingin mencongkel baterai yang terselip di dalam buku tiba-tiba terdengar ledakan pada pukul 16.05 WIB. Dodi pun langsung tersungkur dengan tangan kirinya bersimbah darah. Pergelangan tangan Dodi putus karena ledakan itu dan dia langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Saat itu kondisi bagian tubuh saya hilang, yaitu bagian tangan. Saat kejadian kurang lebih 3-5 menit saya masih sadar. Anggota polisi yang menolong mereka memeluk saya serta mengucapkan kalimat-kalimat tahlil dan sebagainya," kenang Dodi.

Selama dalam perjalanan ke rumah sakit, Dodi sempat menghubungi orang tuanya. Dia meminta agar ibu, istri dan anaknya tidak bersedih atas musibah yang menimpanya.

"Saya katakan pada mereka untuk menerima apa yang sudah terjadi pada saya," katanya.

Dodi kemudian menjalani operasi di RSCM pukul 16.00 WIB. 1,5 jam operasi dilakukan dan empat jam kemudian Dodi sadarkan diri.

"Setelah kejadian, hari itu juga diopname dan kurang lebih pada hari keempat saya sudah meninggalkan rumah sakit dan selanjutnya rawat jalan di rumah," ucap Dodi.

Dodi yang kini mengenakan tangan palsu untuk kegiatan sehari-hari mengaku memang ada kesalahan prosedur yang dilakukannya. Dia mencoba menjinakkan bom tanpa alat pelindung dan tidak didampingi tim Gegana.

"Saat kejadian ada sesuatu yang saya terima bahwa ada prosedur yang seharusnya tidak dilakukan. Karena itu menyangkut paket bahan yang membahayakan," katanya.

Bom buku itu harusnya dikirimkan ke kantor Jaringan Islam Liberal (JIL) untuk Ulil. Namun paket tersebut sampai ke Kantor Berita Radio (KBR) 68 H, Utan Kayu, Jakarta Timur yang lokasinya masih satu kompleks dengan kantot JIL.

Paket untuk Ulil itu tiba di kantor KBR 68H sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah dicek melalui metal detector, ternyata alat tersebut berbunyi menunjukkan ada logam di dalam paket. Di paket itu tertulis permintaan memberikan kata pengantar buku dan interview. Pengirimnya adalah Drs Sulaiman Azhar, Lc, nomor telepon 08132220579, beralamat di Jalan Bahagia Gg Pancer No 29 Ciomas, Bogor.

Pihak KBR 68H lantas melaporkan hal ini ke polisi. Petugas dari Polsek Matraman langsung meluncur ke lokasi. Setelah itu, hal ini dilaporkan ke Tim Gegana, namun ditunggu hingga dua jam, petugas tidak kunjung datang. Akhirnya, Dodi Rahmawan mencoba menjinakkan bom berbentuk buku itu namun meledak.

Kini, Dodi menjabat sebagai Kapolres Aceh Tengah dengan pangkat AKBP. Peristiwa itu dijadikan pelajaran, namun tak sedikit pun meruntuhkan semangatnya untuk bekerja. Dia tetap bisa beraktivitas dan menunjukkan prestasi di kepolisian. [ff]

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/