Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Banjir di Aceh Utara, Rental Rakit Penyeberangan Kebanjiran Order

Banjir di Aceh Utara, Rental Rakit Penyeberangan Kebanjiran Order
Warga melintas menaiki rakit di lokasi banjir Desa Rayeuk Pange, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, Selasa (9/2/2016).
Rabu, 10 Februari 2016 08:26 WIB

LHOKSUKON - Banjir yang merendam Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sejak tiga hari terakhir memberikan rezeki untuk penyedia jasa rakit penyeberangan.

Seperti terlihat pada Selasa (9/2/2016), dua buah rakit penyeberangan yang disiapkan disiagakan warga Desa Rayeuk Pange, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara.

Rakit ini melayani penyeberangan sepeda motor, masyarakat dan barang dari dan ke Pirak Timu.

Rakit bambu itu membelah jalan yang selama dua hari terakhir berubah menjadi “lautan” sepanjang dua kilometer.

Rakit itu bergerak bukan dengan menggunakan dayung tapi ditarik tiga orang warga.

“Untuk biaya angkut sepeda motor sebesar Rp 15.000 rupiah,” kata Teuku Faisal Razi, salah seorang warga Pirak Timu yang menaiki rakit tersebut.

Sementara untuk orang dan barang dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 per orang. Jasa rakit dadakan ini bisa ditemukan setiap kali banjir merendam kecamatan di pedalaman itu.

Letaknya persis di ujung jembatan gantung Rayeuk Pange. Desa ini langsung bersisian dengan Krueng (sungai) Keureuto yang selalu meluapkan air ke permukiman warga di saat musim hujan.

Bagi warga yang tak ingin menyeberang, kawasan itu bagai obyek wisata dadakan yang ramai dikunjungi.

Setiap kali penarik rakit terpleset dan jatuh ke air, tawa pun membuncah di antara pengunjung yang menyaksikan.

“Kami ini sudah berpuluh tahun terendam banjir. Tidak ada upaya serius mencegah banjir di sini,” ujar Muhammad, seorang penumpang rakit.

Rakit bambu itu menjdi satu-satunya sarana transportasi saat banjir datang melanda. Jika tidak menggunakan rakit, maka masyarakat akan terisolir.

“Masalahnya hasil tani kami harus bawa ke pasar Matangkuli atau Lhoksukon. Jika tidak, maka bisa layu sayuran kami,” sebut Anwar, seorang petani dari Pirak Timu.

Kini, dua hari sudah mereka menyeberang menggunakan rakit. Harapan rakyat melambung, agar kisah banjir tak terulang lagi. ***

Editor:Ridwan Iskandar
Sumber:serambinews.com
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/