Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
15 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
12 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Terima Kunjungan Duta Besar Uni Eropa

Zulkifli Hasan: di Indonesia Semua Punya Hak yang Sama, Baik Mayoritas Maupun Minoritas

Zulkifli Hasan: di Indonesia Semua Punya Hak yang Sama, Baik Mayoritas Maupun Minoritas
Ketua MPR-RI, Zulkifli Hasan saat menerima Dubes Uni Eropa Guerend, di Gedung MPR-RI.
Kamis, 11 Februari 2016 20:36 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Ketua MPR-RI, Zulkifli Hasan menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang sangat demokratis. Dimana semua orang punya hak yang sama, tidak membedakan antara mayoritas maupun minoritas, hal tersebut ia katakan saat menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam, Vincent Guerend, di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III Lantai 9, Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (11/02/2016).

Dalam pertemuan itu, Ketua MPR menjelaskan tentang lembaga MPR dan kehidupan toleransi di Indonesia. "Setelah amandemen UUD, MPR sama sederajat dengan lembaga negara lainnya. Namun, MPR memiliki kewenangan tertinggi karena bisa mengubah konstitusi, melantik dan memberhentikan presiden, dan menjaga konstitusi," jelasnya.

Dalam hal toleransi, Zulkifli mengatakan Indonesia adalah negara mayoritas muslim. Indonesia negara demokratis ketiga di dunia. "Tidak ada perbedaan antara mayoritas dan minoritas. Semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama. Kami tidak mentolerir radikalisme," katanya.

Kepada Dubes Uni Eropa, Zulkifli mengundang parlemen dari Barat untuk menyaksikan kehidupan berbangsa dan berengara di Indonesia. "Islam di Indonesia bisa menjadi contoh, tidak seperti negara di Timur Tengah, kami tidak setuju dengan radikalisme. Ini agar bisa disampaikan kepada masyarakat Uni Eropa," lanjutnya.

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa Guerend dalam pertemuan tersebut menjelaskan, Uni Eropa berharap besar bisa bekerjasama dengan Indonesia di berbagai bidang seperti perdagangan, sosial, dialog peradaban dan lainnya. "Sekarang ini ada sekitar 9000 mahasiswa Indonesia belajar di Uni Eropa. Mahasiswa Uni Eropa juga banyak belajar di indonesia," tukas Guerend.

Guerend juga mengungkapkan neraca perdagangan antara indonesia dan Uni Eropa mencapai 5 miliar Euro, dan Indonesia sendiri mengalami surplus. Guerend berharap Indonesia menjadi pasar yang terbuka untuk investasi dari Eropa. "Indonesia pasar yang menarik," katanya.

Ketua MPR juga sepakat, banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dan Uni Eropa, termasuk perdagangan, investasi, dan sosial budaya. Zulkifli meminta negara Uni Eropa tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di Indonesia. rls

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/