Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
20 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
15 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
15 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
20 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Aprofi Dukung DNI, Komisi X Minta Kajian Komprehensif

Senin, 15 Februari 2016 19:05 WIB
Penulis: Syafri Ario
aprofi-dukung-dni-komisi-x-minta-kajian-komprehensifMarsha Timothy
JAKARTA- Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) mendukung revisi daftar negatif investasi (DNI). Aprofi mengaku tidak khawatirkan dengan serbuan pelaku usaha asing di bidang perfilman Tanah Air.

Menurut Ketua Aprofi, Marsha Timothy, DNI adalah peluang untuk mempercepat pertumbuhan perfilman Tanah Air.

Lanjutnya, DNI akan membuka pasar baru di dunia perfilman dan akan meningkatkan kapasitas pasar serta kebutuhan terhadap film lokal.

"Bukan hanya itu, kemudahan permodalan, tapi juga penciptaan pasar baru," ujarnya dalam rapat Panja DPR Komisi X, Senin (15/2/2016).

Kemudian, melalui co produksi akan ada transfer ilmu dan transfer teknologi, sehingga, menciptakan tenaga kerja kreatif yang handal.

"Semakin banyak film indonesia berkualitas dan film budaya yang dapat diproduksi," ujarnya.

Aprofi juga mengusulkan saran untuk revisi undang-undang Perfilman No 33 tahun 2009.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi X, Abdul Kharis Al Masyari, meminta Aprofi untuk menyampaikan kajian yang komprehensif secara tertulis disertasi data.

"Panita Kerja (Panja) DPR Komsi X, mengundang Aprofi untuk memperkuat perfilman indonesia, untuk itu diperlukan kajian dan data lengkap agar tidak merugikan industri perfilman Tanah Air," ujarnya ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/