ILO dan Kemenaker Bahas Kerja Layak dan Berkelanjutan
Penulis: Syafri Ario
Konferensi ini memainkan peran penting bagi Indonesia untuk memperlihatkan komitmennya terhadap pelaksanaan SDGs, khususnya tujuan 8 mengenai kerja layak dan pertumbuhan ekonomi. Konferensi ini juga merupakan kesempatan untuk memiliki agenda Indonesia bersama yang disusun oleh para aktor ketenagakerjaan di negara ini yang memberikan rekomendasi-rekomendasi kebijakan berdasarkan kebutuhan dan pengalaman Indonesia," kata Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri, kepada legislatif.co, Rabu (17/2/2016).
Konferensi dua hari ini merupakan bagian dari komitmen dan respon Indonesia terhadap tujuan Pembanguan Berkelanjutan (SDGs) 2030 yang baru diadopsi oleh para pemimpin dunia pada September 2015. Agenda ini tediri dari 17 tujuan SDGS dan sasaran-sasarannya, yang bertujuan mendorong aksi yang akan menghapus kemiskinan dan membangun dunia yang lebih berkesinambungan selama 15 tahun ke depan.
SDGS pun terfokus pada mencapai pembangunan yang berkelanjutan melalui tiga elemen - ekonomi, sosial dan lingkungan - secara seimbang dan terpadu dengan mengusung tema "Agenda Indonesia untuk SDGS menuju Kerja Layak untuk Semua".
Konferensi ini juga membahas permasalahan perburuan dan ketenagakerjaan utama untuk Indonesia, termasuk: transisi dari tujuan pembangunan milenium ke SDGs, pertumbuhan ekonomi yang inklusif menuju kerja layak untuk semua, percepatan lapangan kerja berkelanjutan, peningkatan produktivitas melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan, meningkatkan hak-hak pekerja, kebijakan pengupahan yang berkelanjutan dan perluasan jaminan sosial.
Berdasarkan data ILO, angkatan kerja di Indonesia mencapai 122 juta dengan jumlah pengangguran sekitar 7,6 juta pada 2015. Pasar kerja Indonesia terus meluas pada 2014 dan 2015, dengan pertumbuhan pada tahun-tahun belakangan ini dan berada di bawah 6 persen pada 2015 ***
Kategori | : | GoNews Group, Pemerintahan |