Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
13 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
13 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Terima Kunjungan MPR, Budi Waseso: Gedung Dan Jumlah Personel yang Terbatas Jadi Hambatan Kami

Terima Kunjungan MPR, Budi Waseso: Gedung Dan Jumlah Personel yang Terbatas Jadi Hambatan Kami
Kunjungan Pimpinan MPR RI, ke kantor BNN.
Jum'at, 04 Maret 2016 13:41 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Sejumlah Pimpinan MPR RI mendatangi kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di kawasan Cawang, Jakarta, Jumat (04/03/2016). Para pimpinan yang hadir yakni, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR E.E Mangindaan dan Hidayat Nur Wahid, serta Ketua Fraksi PPP di MPR, Irgan Chairul Mahfiz.

Kedatangan pimpinan MPR disambut langsung Kepala BNN, Budi Waseso. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut, Budi Waseso atau akrab disapa Buwas langsung mengambil kesempatan "curhat" terkait hambatan BNN selama ini.

Buwas mengungkapkan beragam persoalan yang ia hadapi dan ia rasa sebagai penghambat kinerja BNN. Meski BNN itu berada di bawah presiden, pihaknya sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas terutama bila harus berkoordinasi dengan pejabat setingkat menteri. 

Buwas, juga mengungkapkan bahwa gedung yang ditempati sekarang bukan gedung milik BNN, tapi gedung milik Polri. Oleh Kapolri, BNN masih diberi kesempatan untuk menempati gedung itu dengan catatan harus terus berupaya memiliki gedung sendiri. Buwas sendiri optimis tahun ini BNN memiliki gedung sendiri.

Selain itu, Buwas juga menyatakan, saat ini kekuatan personil yang dimiliki BNN hanya 4.600 orang, padahal idealnya adalah 74.000 personil untuk seluruh Indonesia. BNN juga kekurangan sarana teknologi untuk menjangkau kantor BNN di daerah.

"Banyaknya pulau di Indonesia menguntungkan pengedar narkoba karena bisa menggunakan pelabuhan-pelabuhan "tikus". Penyaluran narkoba lewat pelabuhan tikus sulit terdeteksi karena BNN kekurangan personil," ungkap Buwas.

Menurut Buwas, kerugian akibat peredaran narkoba dalam setahun mencapai Rp 63,1 triliun. Sedangkan di Indonesia ada 60 jaringan narkoba, sehingga masing-masing jaringan memiliki nilai Rp 1 triliun.

"Sasaran peredaran narkoba adalah kalangan generasi muda bahkan hingga sampai anak-anak kecil. Saat ini bahkan ada oknum santri dan kiai yang menggunakan narkoba, kita benar-benar dalam keadaan darurat narkoba," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/