Persiapan Sambut GMT Capai 99,99 Persen, Menpar Arif Yahya Puas
Penulis: Daniel Caramoy
"Persiapan kami menyambut event Pesona GMT 2016 sudah mencapai 99,99 persen," kata Menpar Arief Yahya di Rumah Dinas Bupati Beltim.
Mudah-mudahan, lanjut Arief Yahya, tidak ada penundaan, tidak ada delay, tetap sesuai skedul GMT-nya. Jawaban itu membuat puluhan wartawan di rumah heritage yang dibangun sejak 1926 itu terpingkal-pingkal. Tidak ada yang menyangka kalau jawaban Mantan Dirut PT Telkom itu "diplesetkan" seperti itu.
Maklum dari pagi sampai malam, keliling kawasan yang sarat atraksi pariwisata itu. "Semua daerah, 12 provinsi di Indonesia sudah siap mengadakan 100 event, yang kebanyakan cultural event. Besok pagi, GMT akan seru dan setiap daerah menampilkan keunikan sendiri-sendiri. Ini pelajaran penting buat kita semua, bahwa event alam seperti ini bisa dikemas secara baik dan menghasilkan momentum pariwisata yang luar biasa," jelas Arief Yahya.
Di Belitung besok, akan ada pementasan tari dengan koreografer kelas dunia, Eko Pece Supriyanto. Lalu musikalitasnya diaranger oleh Dwiki Dharmawan, pemusik yang punya kelas di level nasional. Dan tariannya bertema penambang timah di Belitung. "Pasti heboh nanti, pastikan menonton di Belitung," ungkapnya.
Di Palu juga tidak kalah seru, ada Slank di ibu kota Sulawesi Tengah. Slank itu memiliki "konstituen" fanatik yang selalu hadir dengan atribut dan bendera-bendera berlogo kebanggan group musik yang berkarakter itu. "Di sana banyak event, bahkan item event nya paling banyak," kata dia.
Beda lagi di Palembang, ibu kota Sumatera Selatan. Ada sensasi yang cukup fenomenal di sana, yakni menutup jembatan yang membelah Sungai Musi, yang bersejarah itu. Jembatan Ampera, yang dibangun di era Presiden Soekarno itu akan dijadikan venue untuk Nonton Bareng (Nobar) fenomena alam yang hanya terjadi 350 tahun sekali di lokasi yang sama tersebut.
12 Provinsi lain juga berlomba membuat event, dari Sumbar, Sumsel, Jambi, Babel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulbar, Sulteng dan Malut. "Hampir semua tempat sudah penuh dengan wisman dan wisnus. Orang Jakarta juga banyak yang ke daerahdaerah itu mengajak anak istri dan keluarganya, karena sulit menemukan kejadian yang sama di masa mendatang," ujar Arief Yahya.
Di Beltim, Arief Yahya sempat mengunjung beberap objek wasata. Klenteng Kelapa Kampit contohnya, lokasinya di kota Mandar, ibukota Beltim dan kondisinya sangat bagus. Tempatnya bersih, baru, pilar-pilarnya ukiran baru dengan desain naga yang kelihatan rapi dan bersih. Ornamen-ornamen Tiongkok yang didatangkan dari Negeri Tirai Bambu itu cukup menarik perhatian publik.
Warna kombinasi merah, kuning, menambah nuansa China yang tidak kalah dari yang ada di Forbidden City. Patung Dewi Kwan Im di samping kanan klenteng dengan kolam air buatan yang indah, cukup menggoda. "Ini atraksi yang menarik. Keseniannya juga keren, kombinasi Melayu dan pukulan Barongsai, sehingga lebih berirama dan enak di dengar," paparnya.
Kunjungan selanjutnya di Klenteng Dewi Kwan Im, di atas bukit juga menarik perhatian Menpar. Arief Yahya. Belum selesai 100 persen, klenteng ini, tetapi cikal bakalnya sudah bisa dirasakan hebatnya. "Bersandar di bukit, menatap laut," kata Arief Yahya.
Di Pantai Burong Mandi, juga bagus. Pasir putih, langit indah, dan ada dua pulau kecil di depan pantai pasir yang keren. "Ada banyak atraksi yang bisa menjadi daya tarik wisatawan," ujarnya. (*/dnl)
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Sumatera Selatan, Bangka Belitung |