Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
17 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
18 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
17 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
18 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
19 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
17 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ade Komaruddin: Pembangunan Perpustakaan di DPR Akan Tetap Diperjuangkan

Ade Komaruddin: Pembangunan Perpustakaan di DPR Akan Tetap Diperjuangkan
Ketua DPR RI, Ade Komaruddin. (net)
Minggu, 27 Maret 2016 19:14 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin menegaskan akan tetap memperjuangkan pembangunan perpustakaan DPR. Apalagi, perpustakaan ini diusulkan oleh para cendekiawan dan tidak hanya digunakan oleh anggota DPR, namun juga untuk masyarakat umum, Minggu (27/03/2016).

Penegasan ini disampaikan oleh Ade Komarudin untuk menjawab kritikan dari beberapa pihak yang menyebut bahwa rencana pembangunan perpustakaan dilingkungan komplek parlemen ini hanya akal-akalan DPR untuk mengelabui publik.

Menurutnya, Parlemen adalah sebuah lembaga yang menjadi simbol negara. Perpustakaan itu untuk parlemen dan seluruh rakyat Indonesia yang berkunjung. "Kualitas parlemen Indonesia dan rakyat Indonesia dapat dilihat dari situ. Belajarlah ke negara-negara yang sudah maju. Dulu Amerika Serikat membuat perpustakaan terbesar di dunia pada saat ekonominya belum bagus. Kita sekarang sudah bagus tapi belum mempunyai perpustakaan yang memadai," terang Akom.

Akom juga menjelaskan, perpustakaan ini rencananya akan menjadi rumah bagi 600 ribu buku dan terbuka untuk umum.

"Negara ini harus pintar. Budaya membaca harus digalakkan, salah satunya dengan menyediakan fasilitas berupa perpustakaan," ujarnya.

Menurut Akom, ide membuat perpustakaan yang rencananya akan menjadi perpustakaan terbesar di Asia Tenggara ini diusulkan oleh para cendekiawan yang datang menemuinya di DPR beberapa waktu lalu. Karena usul tersebut dinilai baik, maka DPR akan memperjuangkannya.

"Apalagi yang memberi usulan adalah kaum intelektual yang sudah terbukti kredibilitasnya dan memiliki banyak karya. Jadi mohon maaf, saya tidak akan mundur dari usulan Ignas Kleden dan kawan-kawan," tambah Akom.

Terkait dengan kritikan yang ada, Akom menyatakan akan menerima semua masukan dan kritikan dari masyarakat. Bahkan Akom menghimbau pihak yang mengkritik rencana pembangunan perpustakaan tersebut untuk datang berdiskusi dengan dirinya dan para cendekiawan yang memberikan usul tersebut.

"Saya akan dengarkan semua kritik dan masukan. Yang menurut saya baik dan membawa kebaikan bagi banyak orang akan saya pertimbangkan. Namun, jika hanya berpikir negatif (su'udzon), saya tidak akan gubris. Lebih baik waktu yang ada dipergunakan untuk kebaikan orang banyak. Mari kita bicara untuk kebaikan negeri ini," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/