Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
14 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta
Sidang Paripurna ke-10 DPD RI, Ricuh

Benny Rhamdani: Kami Malu Anggaran Besar Tapi Tak Bisa Dinikmati Masyarakat

Benny Rhamdani: Kami Malu Anggaran Besar Tapi Tak Bisa Dinikmati Masyarakat
Inisiator pengguliran Mosi Tidak Percaya kepada Pimpinan DPD RI, Benny Rhamdani. (Legislatif.co)
Senin, 11 April 2016 18:41 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Senator asal Sulut Benny Rhamdani mengaku kecewa selama ini beberapa anggota DPD tidak pernah dilibatkan dalam setiap mengambil keputusan.

Padahal menurutnya Anggaran DPD sangat besar, ia dan sejumlah anggota DPD mengaku malu karena selama ini banyak kegiatan yang tak jelas dan terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat.

"Bisa dibayangkan, dengan anggaran besar masyarakat tidak pernah menikmati, kami malu. Okelah mungkin kalau reses memang dianggarkan dan diharapkan bisa menghasilkan sesuatu untuk masyarakat, tapi kalau kunjungan kerja yang sifatnya hanya pencitraan pribadi dan selalau menggunakan anggaran rakyat, kemana urat malu kita," kata Benny disela-sela Sidang Paripurna DPD RI, Senin (11/04/2016).

Hal ini jugalah yang selama ini ia suarakan di DPD, namun ada sebagian atau segelintir oknum DPD yang bahkan menuduh dirinya dengan kawan-kawan akan mengkudeta Pimpinan DPD.

"Kami tidak haus kekuasaan, kami hanya ingin dilibatkan dalam segala hal yang berhubungan dengan masyarakat. Kedua kami ingin pemimpin DPD bukan orang yang selalu membuat kebohongan-kebohongan publik," tukasnya.

Jadi menurutnya, Faruk Muhammad dan Irman Gusman, posisi nya saat ini benar-benar sudah kehilangan legitimasi dan dianggap tidak pantas duduk di Pimpinan DPD RI.

"Jadi pada intinya kami tetap akan menggulirkan perlawanan dengan mosi tidak percaya kepada mereka, karena mereka berdua tidak mengedapkan sikap kenegarawan, dan kericuhan yang seharusnya tidak dipertontonkan kepada masyarakat, ini juga akibat perilaku dari pimpinan yang tak patut di teladani. Kita hanya termotivasi untuk memperbaiki sistem, bukan untuk mengejar jabatan," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/