Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
23 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
24 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Produktivitas Rendah, 40 Persen Lahan Sawit di Sumbar Perlu Peremajaan

Produktivitas Rendah, 40 Persen Lahan Sawit di Sumbar Perlu Peremajaan
Senin, 18 April 2016 16:45 WIB
PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyatakan sebanyak 40% atau sekitar 156.152 hektare (Ha) lahan sawit di daerah itu sudah harus diremajakan untuk mengejar peningkatan produksi CPO.

Kepala Dinas Perkebunan Sumbar Fajaruddin menyebutkan dari total 390.380 Ha lahan sawit milik masyarakat dan perusahaan di daerah itu, sebanyak 40% atau 156.152 Ha sudah harus diremajakan.

“40% dari lahan sawit yang ada di Sumbar perlu peremajaan, karena sudah berusia tua dan hasil produksi tidak lagi optimal,” katanya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Dia mengatakan produksi cruid palm oil (CPO) atau minyak sawit di daerah itu hanya berkisar 1,15 juta ton per tahun dari luas lahan yang ada.

Fajaruddin mengungkapkan sebagian besar sawit yang perlu replanting atau penanaman kembali itu, merupakan sawit tua yang ditanam di tahun 1980 an, sisanya adalah sawit masyarakat yang ditanam tidak menggunakan varietas unggul, sehingga menyebabkan produktivitas sawit rendah.

Selain itu, karena lemahnya pemeliharaan kebun, dan penerapan praktik pertanian yang belum dilakukan secara optimal membuat produksi juga tidak maksimal.

Adapun, lokasi perkebunan kepala sawit di Sumbar berada di Kabupaten Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Dharmasraya, dan Sijunjung.

Dia meminta pemerintah pusat membantu proses peremajaan, karena memerlukan anggaran besar. Termasuk kemungkinan menggunakan skema pinjaman lunak kepada petani untuk peremajaan kebun. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:bisnis.com
Kategori:Ekonomi, GoNews Group, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/