Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
12 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
13 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PT Kuala Lumpur Kepong Punya 2 Jenis Limbah B3 yang Digunakan Masyarakat Dumai

PT Kuala Lumpur Kepong Punya 2 Jenis Limbah B3 yang Digunakan Masyarakat Dumai
Limbah B3 jenis fly ash dan bottom ash dari hasil pembakaran batubara dan cangkang sawit perusahaan CPO di Kota Dumai, Riau, digunakan masyarakat untuk menimbun jalan.
Selasa, 19 April 2016 15:06 WIB
Penulis: Eric
DUMAI - PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) yang terletak kawasan Pelindo 1, Kota Dumai, Riau, ternyata memiliki dua jenis Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yaitu spent bleaching earth dan fly ash. Dimana kuat dugaan kedua limbah tersebut pun digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Sungai Sembilan dan Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Pantauan GoRiau.com, kedua limbah ini kuat dugaan telah mencemari lingkungan hidup, seperti tanah. Spent bleaching earth mampu mencemari sumber air dangkal. Tidak hanya itu, tanaman yang terkena limbah ini pun mendadak mati.

"Kalau penggunaan limbah ini sudah bertahun-tahun. Tapi, dampaknya masyarakat yang tidak mengetahui," ulas Rudi warga Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai kepada GoRiau.com, Selasa (19/4/2016).

Ia membenarkan penggunaan limbah B3 jenis spent bleaching earth banyak digunakan oleh masyarakat, sebagai tanah timbun.

"Kalau air sumbur bor di Kecamatan Sungai Sembilan tak bagus. Air berminyak," tuturnya.

Sementara itu pihak PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) saat dikonfirmasi GoRiau.com dengan Pebri dinomor telpon 081276721xxx, tidak memberikan jawaban, hingga berita ini diterbitkan.***

Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/