Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
21 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
11 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
10 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Wonderful Indonesia 2016

Bidik Direct Flight Tiongkok, Runway Sam Ratulangi Diperpanjang

Bidik Direct Flight Tiongkok, Runway Sam Ratulangi Diperpanjang
Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado. (net)
Kamis, 28 April 2016 10:53 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
MANADO- Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado segera bersolek. Runway Bandara akan ditambah 150 meter menjadi 2.800 meter dari sebelumnya 2.650 meter. Area terminal akan ditingkatkan menjadi 4.000 meter persegi. Jumlah garbarata pun ditambah menjadi lima. Semua ini dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Sulawesi Utara.

Yang paling utama, runway Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado akan diperpanjang. Panjan landasan pacu akan dibuat 2.800 meter. Itu adalah upaya untuk mendorong peningkatan lalu lintas udara.

“Tahun ini runway Sam Ratulangi akan dibuat 2.800 meter. Runway yang panjang akan membuat Air Bus type A 350 yang berkapasitas sekitar 400 penumpang bisa mendarat di Sam Ratulangi. Ini pasti akan berdampak pada peningkatan jumlah penerbangan domestik maupun internasional,” beber Airport Operations and Readiness Department Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sugito, Rabu (27/4/2016).

Dan untuk memberikan kenyamanan, di 2016 ini, Bandara Sam Ratulangi juga akan diperluas. Akan ada perluasan ke arah cargo. Interior pun akan dipercantik. Rancangannya disesuaikan dengan nuansa khas Sulawesi Utara. “Rencana perluasan bandara masih ada di master plan. Masih dikaji. Tapi prinsipnya memberi kenyamanan pada wisatawan. Kita akan bangun di lantai satu dan dua, serta pemanfaatan lantai tiga untuk lounge,” ujarnya.

Bila ini terealisasi, Sugito yakin, Sulawesi Utara akan semakin popular di mata wisman. Hal yang sangat wajar mengingat Sulwesi Utara punya Akses, Atraksi, Amenitas, yang bagus. Tiga hal yang kerap disuarakan Menpar Arief Yahya, yang menjadi syarat sebuah kawasan pariwisata itu hidup dan berkembang.

Dan hal itu, ikut diamini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulawesi Utara Happy Korah. Bagi Korah, Bandara yang berjarak sekitar 30 menit dari Kota Manado itu merupakan gerbang wisata Sulawesi Utara. Ini lah pintu masuk wisnus dan wisman yang ingin plesiran ke Pulau Bunaken, Bukit Kasih Kanonang, Pulau Siladen, Bukit Doa Tomohon, Danau Linow, Pulau Lihaga, Waruga, Pantai Lakban, Gunung Api Mahangetang hingga Taman Nasional Tangkoko.

“Potensi wisata alam di Sulawesi Utara tidak kalah dari daerah lain di Indonesia. Kami sangat senang dengan adanya rencanan perpanjangan runway dan perluasan area Bandara Sam Ratulangi. Akses yang makin bagus ini pasti bisa menambah angka kunjungan wisman dan wisnus ke wilayah kami,” papar Korah.

Korah optimistis, impact dari pengembangan Bandara Sam Ratulangi mampu meningkatkan pertumbuhan penumpang 10 persen dari jumlah penumpang 2015 yang mencapai 2,5 juta orang.

“Untuk 2016 saya kira akan menjadi kebangkitan dunia pariwisata di Sulut. Saya hitung-hitung jumlah penumpang minimal akan naik dua digit,” jelasnya.

Menpar Arief Yahya berharap 3A di Manado segera berbenah, yakni Atraksi, Akses dan Amenitasnya. Penambahan panjang runway itu adalah bentuk penyempurnaan akses, sehingga pesawat berbadan lebar seperti Airbus A-380 bisa landing di Sam Ratulangi.

"Manado itu sudah cukup populer di Tiongkok. Penerbangan menuju Manado juga lebih dekat diakses dari China Daratan. Karena itu, kalau 3A nya sudah kuat, kita akan promosikan besar-besaran," jelas Arief Yahya.

Bagi wisatawan bahari, kata dia, Manado sebenarnya juga sudah punya pamor. Mereka punya Bunaken dan Selat Lembeh di Bitung, sekitar 1 jam dari ibu kota Sulut itu. "Wisata Bahari bisa berkembang di Manado," katanya. Hampir setiap tahun, terutama saat Imlek, banyak charter flight ke Manado. Jadi sudah cukup dikenal di sana. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/