Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
12 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
9 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Libur Bersama Long Weekend (bagian-5)

Diving Spot Seratus Persen Dipenuhi Wisatawan, Menpar Arief Yahya Terharu

Diving Spot Seratus Persen Dipenuhi Wisatawan, Menpar Arief Yahya Terharu
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya. (net)
Minggu, 08 Mei 2016 11:34 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Libur panjang 5-8 Mei 2016 ikut dinikmati industri diving nasional. Hampir 100% spot untuk menyelam atau diving yang tersebar dari Sabang sampai Merauke diserbu wisatawan. Bahkan top 10 spot diving favorit sudah tak bisa lagi melayani pesanan sejak Kamis (5/5/2016).

"Tiga hari terakhir seluruh dive site favorite di Indonesia penuh. Para pengelola spot diving sudah tak bisa lagi melayani lonjakan permintaan menyelam di spot-spot eksotis," terang tenaga Ahli Underwater Tourism Kemenpar, Cipto Aji Gunawan, Sabtu (7/5/2016).

Bagi Cipto, hal itu terbilang sangat wajar lantaran Indonesia punya garis pantai sepanjang hampir 100.000 kilometer dan puluhan ribu pulau. Kuantitas dan kualitas lokasi penyelaman Indonesia sangat baik. Patokannya, bisa berkaca dari survei yang dilakukan majalah Scuba Diving. Pada survei itu, Indonesia seringkali berada pada top 5 ranking lokasi penyelaman terbaik di Asia-Pasifik. "Di Kepulauan Banda, Maluku, 25 spot menyelam yang paling terkenal seperti Sonegat, Pulau Keraka, Pulau Syahrir Batu Kapal, Pulau Hatta, serta Pulau Ai, semuanya penuh," tambah Cipto.

Hal yang sama, juga terjadi di 20 titik penyelaman di Bunaken - Sulawesi Utara, Taman Nasional Wakatobi, 88 titik penyelaman di Selat Lembeh - Sulawesi Utara serta tiga spot diving di Pulau Weh - Aceh.

"Sejumlah titik penyelaman yang tersebar di Labuan Bajo, Pulau Komodo, dan Pulau Rinci -NTT, 50 titik menyelam laut Alor, 28 titik penyelaman di Derawan, spot diving di Teluk Cenderawasih dan Raja Ampat juga penuh sepenuhnya. Ini sukses besar bagi pariwisata Indonesia," urainya.

Pria yang pernah mendapatkan penghargaan Platinum Pro 5000 Diver, World Most Elite Water Explorer di DEMA –Diving Equipment and Marketing Association—Show, Las Vegas 2010 itu menyebut, ada banyak faktor yang menyebabkan wisata diving banyak diburu wisatawan.

Dari mulai kehadiran teknologi foto di dalam air, promosi gencar yang dilakukan Kemenpar, hingga pameran diving seperti Deep & Extreme Indonesia, ikut mempengaruhi minat wisatawan "Apalagi pekan ini cuaca sangat bersahabat. Dari BMKG, cuaca di kawasan penyelaman sangat bagus. Diving jadi nyaman," pungkas Cipto.

Menpar Arief Yahya terharu dengan animo masyarakat yang mulai bangga dengan Wonderful Indonesia. Mereka lebih bergengsi menyelami eksotisme alam dan bawah laut negeri sendiri. "Ini luar biasa. Wisnus kita sendiri sudah menjadi fundamen ekonomi berbasis pariwisata. Kita bangga dan cinta dengan alam dan budaya yang kita miliki sendiri. Sebuah kesadaran yang amat menyentuh," ucap Menpar Arief Yahya.

Itulah salah satu pemantik spirit Menpar Arief Yahya dalam membangun destinasi pariwisata nasional. Publik diam-diam, sangat mengapresiasi kinerja Kemenpar dengan lebih banyak berwisata ke negeri sendiri. "Itulah yang membedakan Indonesia dengan yang lain, domestic market kita luar biasa besar, 255 juta perjalanan di tahun 2016," paparnya.

Menpar juga menegaskan, soal wisata bahari, tidak ada yang mengalahkan Indonesia. Dive site Indonesia, menguasai hampir dua per tiga coral di dunia. "Mumpung coral kita masih bagus, pertahankan dan jaga kelestariannya! Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan," tutur Mantan Dirut PT Telkom ini. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/