Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
14 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Riau

Waduh! 104 Perusahaan di Riau Diduga Lakukan Alihfungsi Lahan

Waduh! 104 Perusahaan di Riau Diduga Lakukan Alihfungsi Lahan
Suhardiman Amby
Minggu, 08 Mei 2016 23:55 WIB
Penulis: Fahrul Rozi
PEKANBARU - Sedikitnya ada 104 perusahaan di Riau diduga melakukan alihfungsi lahan dengan total seluas 77.898 hektar. Data itu didapat dari hasil identifikasi dan verifikasi Komisi A DPRD Riau terhadap SK Menteri Kehutanan Nomor 878/Menhut-II/2014. Hasil ini sudah dilaporkan ke aparat penegak hukum.

Sekretaris Komisi A DPRD Riau, Suhardiman Amby mengatakan, praktik alihfungsi lahan dilakukan dengan cara mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam penunjukan kawasan hutan pada SK Menhut tersebut.

Akibat praktik ini, perusahaan telah mengorbankan kawasan hutan lindung, hutan produksi, hutan produksi terbatas, kawasan lindung gambut dan sebagainya bagi kepentingan masyarakat Riau.

"Semua data terkait hal itu sudah kami laporkan ke pihak terkait dan aparat penegak hukum, baik KPK, PTUN maupun Bareskrim Polri. Semua data yang didapat sangat valid," kata Suhardiman Amby kepada GoRiau.com belum lama ini.

Suhardiman menyebutkan, meski ada perusahaan membantah terhadap data dari Komisi A, namun pihaknya sangat yakin data yang ada tersebut. Bahkan mungkin saja masih ada perusahaan lain juga melakukan hal sama yang belum terpantau.

"Semua data kami dijamin valid karena ada data peta bumi dan peta HGU. Tunggu saja hasilnya di pengadilan, sejauh mana data kami ini benar atau tidaknya," lanjut politisi Hanura itu.

Selain kasus alihfungsi lahan, kata dia, Komisi A juga tengah konsen menggarap dugaan penggelapan pajak terhadap 500 perusahaan 'nakal' di Riau. ***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/