Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
24 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
2
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
3
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan 'Liar' GM Novendra
Olahraga
24 jam yang lalu
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan Liar GM Novendra
4
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
17 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
5
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
6
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Wonderful Indonesia 2016

Wonderful Indonesia Bersolek di Seatrade Cruise Asia di Busan

Wonderful Indonesia Bersolek di Seatrade Cruise Asia di Busan
I Gede Pitana. (istimewa)
Jum'at, 13 Mei 2016 13:20 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Kapal Pinisi mulai "berlayar" lagi di pameran wisata pesiar, Seatrade Cruise Asia 2016 di Busan, Korea Selatan. "Pelayaran" Pinisi yang secara konsisten mendominasi desain pameran Wonderful Indonesia itu mulai mempengaruhi Kota Ginseng pada 12-14 Mei 2016.

Ada tulisan besar: Visa Free to Indonesia, di booth Kemenpar RI. "Ini bukan pelayaran sesungguhnya. Phinisi kami jadikan tema pameran wisata pesiar Seatrade Cruise Asia 2016 di Busan, Korea Selatan. Misi yang dibawa adalah mempromosikan wisata bahari Indonesia," terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kemenpar, I Gde Pitana, Selasa (12/5).

Di Busan, replika perahu Phinisi Nusantara berukuran 2 x 7 meter terpampang sangat anggun. Desainnya dibuat kokoh. Kesan satu-satunya kapal dari kayu yang mampu mengarungi lima benua dunia tersampaikan. Vancouver di Kanada, keganasan Samudera Pasifik, Australia, Madagaskar hingga Jepang, semua sudah pernah diterabas Phinisi. Lantaran itulah posisinya diletakkan di atas booth. Posisinya di atas bentang layar bertuliskan Wonderful Indonesia. Tak jauh dari situ, ada tulisan besar Visa Free to Indonesia yang menyapa. Pengunjung pameran jadi banyak berkerumun lantaran penasaran dengan ajakan visa free tadi.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Vincensius Jemadu mengatakan, kebijakan bebas visa itu seperti magnet. Punya daya tarik yang kuat lantaran ada International Openess. "Ini seperti men-drive wisman untuk masuk ke tanah air. Target kami, Kementerian Pariwisata bisa menarik 2.500-3.000 wisatawan pesiar melalui pameran kali ini," papar Vincen.

Dari riset yang sudah dilakukan tim pemasaran Asia Pasifik Kemenpar, pengeluaran wisman asal Korea cukup besar. Angkanya mencapai $1.100-$1.200 per wisatawan. "Mudah-mudahan Juni-Juli sudah ada hasilnya," harapnya.

Di Korea, Kemenpar juga menghadirkan informasi mengenai seluruh wilayah Indonesia yang bisa didatangi cruise dan yacht. Setidaknya ada lima wilayah yang ditonjolkan. Surabaya, Semarang, Bali, Lombok, dan Raja Ampat ada di barisan top 5 destinasi cruise dan yacht yang ditawarkan.

"Indonesia menghadirkan 6 seller yang merupakan perusahaan operator tur wisata pesiar asal Indonesia. Mereka adalah Destination Asia, Sea Horse, Wallacea, Pearl of Papua, Royal Purnama, dan Scuba Dive. Para seller ini yang mempresentasikan paket-paket wisata cruise di Indonesia. Ada yang 8 hari 7 malam, ada juga yang 13 hari 12 malam," beber Vincen.

Kalau soal bio diversity dan keindahan wisata bahari, Menpar Arief Yahya sangat pede. Maritime Indonesia jauh lebih menarik dan menantang. Mau yang model seperti apa saja, ada jauh lebih variatif. Price competitiveness ke destinasi Indonesia juga sangat bagus. "Dengan jumlah dolar yang sama, akan mendapatkan fasilitas yang lebih yang didapat," kata Arief Yahya.

Dari 10 Top Destinasi Prioritas yang diluncurkan sejak 2015, tujuh diantaranya berbasis wisata maritim, yakni Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Mandalika Lombok, Labuan Bajo Komodo, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara. Belum lagi destinasi bahari kelas dunia lain, seperti Raja Ampat, Derawan, Katimunjawa, Pulau Moyo, Manado, Bitung dan lainnya.

"Kekuatan alam kita di wisata bahari memang tak tertandingi. Kita bagi dalam tiga kategori, pertama Coastal Zone atau wisata bentang laut atau pantai. Lalu Underwater, keindahan bawah laut yang dijual. Ketiga, sea zone, atau antar pulau seperti yacht dan cruising," ucapnya. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/